Pasar Kian Pede, Bursa AS Berpeluang Dibuka Menguat

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
12 February 2020 20:23
Bursa AS berpeluang dibuka menguat pada Rabu (12/2/2020), di tengah melambatnya laju penyebaran virus corona.
Foto: REUTERS/Stephen Yang

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) berpeluang menguat pada perdagangan Rabu (12/2/2020), di tengah kuatnya sentimen positif pasar menyusul makin melambatnya laju penyebaran virus corona.

Pada pukul 07:45 waktu setempat (19:45 WIB), harga kontrak berjangka indeks Dow Jones naik 121 poin, mengindikasikan penguatan sebesar 119 poin pada pembukaan. Kontrak berjangka indeks S&P 500 dan Nasdaq 100 juga cenderung menguat.

Para pelaku pasar memonitor dampak wabah virus corona dan menangkap laju perlambatan itu. Hingga Selasa malam, Komisi Kesehatan China melaporkan jatuhnya korban tewas baru akibat virus asal Wuhan tersebut sebanyak 97 orang, dengan total penderita mencapai 44.000.

"Investor menunjukkan daya tahannya dengan mendorong saham lagi ke rekor tertingginya, terutama di AS, mengantisipasi pemulihan berbentuk V yang kuat ketika semua ini usai," tutur perencana makro global SunTrust Advisory Eylem Senyuz, dalam laporan risetnya sebagaimana dikutip CNBC International.

Namun, lanjut dia, banyak dari dampak-dampaknya belum terukur karena virus corona masih menjalar ke seluruh China dan dunia.

Wynn Resorts dan Las Vegas Sands, dua saham yang sensitif dengan isu corona karena besarnya eksposur mereka di China sama-sama naik lebih dari 2% di pasar pra-pembukaan. Demikian juga saham Delta Airlines dan American Airlines yang naik masing-masing 1% dan 0,4%.

Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell dalam testimoninya di depan Komisi Layanan Keuangan Kongres AS mengatakan bahwa ekonomiĀ Amerika masih di jalur yang benar, tetapi bank sentral masih "memonitor ketat" efek buruk virus tersebut terhadap ekonomi global.

Powell dijadwalkan bersaksi lagi di depan Komisi Perbankan Senat pada hari ini pukulĀ 09:30 a.m (22:30 WIB).

Pelaku pasar juga memantau kinerja keuangan AS. Data FactSet menyebutkan bahwa sekitar 70% dari perusahaan yang menjadi konstituen S&P 500 telah merilis kinerja keuangannya, dengan 71% di antaranya melaporkan kinerja lebih baik dari ekspektasi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular