
Diterpa Aksi Ambil Untung, Wall Street Dibuka Anjlok 200 Poin

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Amerika Serikat (AS) dibuka anjlok pada perdagangan Jumat (7/2/2020), berpeluang memangkas penguatan selama empat hari berurutan menyusul aksi ambil untung pemodal di tengah positifnya data tenaga kerja AS.
Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 206 poin (-0,7%) pada pembukaan perdagangan pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB), tetapi membaik menjadi 162,6 poin (-0,6%) selang 20 menit kemudian ke 29.216,8. Indeks Nasdaq tertekan 48,2 poin (-0,5%) ke 9.524,7 dan S&P 500 minus 13,3 poin (-0,4%) ke 3.332,1.
Saham Goldman Sachs memimpin koreksi dengan anjlok lebih dari 1%. Sektor energi, bahan baku, dan teknologi menyeret turun indeks S&P 500 setidaknya sebesar 0,9%.
"Laporan tenaga kerja yang lebih baik dari ekspektasi terhitung tepat waktu mendorong keyakinan ekonomi tepat ketika virus corona membuat investor mempertanyakan outlook pertumbuhan ekonomi," tutur Direktur Riset Pasar Global FTSE Russell, Alec Young, seperti dikutip CNBC International. "Bursa saham sudah jenuh beli setelah kenaikan tinggi."
AS mencatat sebanyak 225.000 lapangan kerja tercipta pada Januari, atau jauh lebih baik dari ekspektasi ekonom dalam polling Dow Jones yang mengekspektasikan angka 158.000. Gaji naik 3,1% secara tahunan, juga melampaui ekspektasi pasar.
Indeks S&P 500 naik 3,7% sepanjang pekan dan mengarah pada kinerja mingguan terbaik sejak Juni. Dow Jones naik 4% selama sepekan, sedangkan Nasdaq naik 4,6%. Pada Kamis, pasar menyambut positif keputusan Beijing memangkas tarif produk AS senilai total US$ 75 miliar.
Dalam pernyataan resminya, Kementerian Keuangan China menyebutkan bahwa kebijakan yang efektif pada 14 Februari ini ditujukan untuk "menunjang perkembangan yang stabil dan sehat" dalam perdagangan kedua negara.
Penguatan di bursa AS berpeluang terjegal karena kekhawatiran seputar ambruknya ekonomi China akibat penyebaran virus corona strain baru. Komisi Kesehatan Nasional China pada Jumat mengonfirmasi 31.131 penderita virus Wuhan tersebut, dengan 636 orang meninggal.
Presiden AS Donald Trump pada Jumat mengirim cuitan di Twitter mengomentari penanganan wabah corona, menyatakan bahwa Presiden China Xi Jinping "berfokus memimpin serangan balik terhadap virus corona."
Data FactSet menyebutkan bahwa lebih dari 300 dari 500 perusahaan konstituen S&P 500 telah merilis kinerja keuangannya, dengan 71,3% di antaranya melaporkan kinerja lebih baik dari ekspektasi. Sejauh ini pertumbuhan secara agregate masih rendah, tapi masih lebih baik dari proyeksi awal bahwa akan ada kontraksi lebih dari 4%.
Saham emiten video game Activision Blizzard dan perusahaan telekomunikasi T-Mobile hari ini melaporkan kinerja kuartal IV-2019 yang melampaui ekspektasi pasar, sehingga sahamnya menguat masing-masing lebih dari 2% dan 0,9%.
TIM RISET CNBC INDONESIA(ags/ags) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?