
Kecemasan Corona Reda, Wall Street Dibuka Melompat 400 Poin

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka melesat pada perdagangan Selasa (04/02/2020) seiring berkurangnya kecemasan pelaku pasar terhadap efek penyebaran virus corona baru.
Indeks Dow Jones Industrial Average melesat 400 poin (1,4%) pada pembukaan perdagangan pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB), dan menjadi 395,8 poin (1,4%) selang 15 menit kemudian ke 28.791,1. Indeks Nasdaq naik 120,7 poin (1,3%) ke 9.394,1 dan S&P 500 tumbuh 39,7 poin (1,2%) ke 3.288,08.
Saham Apple membantu penguatan Wall Street dengan melompat 2,1% bersamaan dengan kenaikan saham-saham produsen chip computer seperti Nvidia dan Micron yang melompat sekitar 2%. Emiten pesiar Carnival, yang pada Senin mengonfirmasi satu penumpang tertular virus Wuhan, naik 3,8%.
Pada Jumat pekan lalu, indeks Dow Jones anjlok 603 poin, atau 2,1%, tetapi kemudian berbalik menguat pada Senin, sebesar 144 poin.
Kenaikan hari ini berpeluang terbuka setelah Reuters melaporkan bahwa bank sentral China bakal memangkas suku bunga acuan dan giro wajib minimum (GWM) beberapa pekan ke depan, untuk membantu menstimulasi perekonomian. Bank sentral China sebelumnya menyatakan bakal menyuntik 1 triliun yuan untuk membantu menggerakkan perekonomian.
"Kesetimbangan antara penurunan ekspansi dan pertumbuhan sepertinya akan bergantung pada stimulus untuk menambal efek buruk virus dan karantina," tutur Larry Brainard, Kepala Divisi Emerging Markets TS Lombard, dalam laporan risetnya, sebagaimana dikutip CNBC International.
Dengan potensi pelemahan ekonomi pada kuartal I-2020, lanjut dia, Beijing bakal merespons secara agresif melalui stimulus fiskal dan moneter untuk mengembalikan pertumbuhan ke jalurnya pada kuartal II-2020. "Ini akan menciptakan pemulihan berbentuk huruf V, dipimpin sektor manufaktur."
Bursa China hari ini menguat tajam setelah koreksi dalam pada Senin. Indeks Shanghai melompat 1,3%, disusul indeks Hang Seng dan KOSPI. Kondisi positif juga terjadi di bursa Eropa.
Sampai dengan Senin malam, kematian akibat virus corona telah mencapai 426 orang, dengan 20.679 kasus telah terkonfirmasi di China. Namun, Presiden Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic pada Senin menyatakan keyakinannya bahwa ekonomi AS tak akan terpengaruh oleh virus tersebut.
Harga saham Tesla melompat 13%, melanjutkan reli yang tercetak sebelumnya. Pada Senin kemarin, saham perusahaan yang dikendalikan oleh Elon Musk ini telah melesat 19,9%, yang merupakan reli harian tertingginya dalam 6 tahun terakhir. Kenaikan terjadi setelah Argus Research menaikkan target harga saham Tesla menjadi US$ 808 per unit, dari harga sekarang US$ 556 per saham.
Di sisi lain, harga kontrak berjangka minyak mentah AS yang pada Senin kemarin mencapai US$ 50 per barel atau titik terendahnya dalam satu tahun terakhir, berbalik menguat pada Selasa dengan naik 1,3% menjadi US$ 50,75 menyusul turunnya kekhawatiran bahwa virus corona bisa memicu resesi dunia.
Beberapa emiten raksasa seperti Disney dan Ford akan melaporkan neraca keuangannya setelah jam perdagangan usai pada Selasa.
TIM RISET CNBC INDONESIA(ags/ags) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?