Corona Makin Ngeri, Rupiah Terlemah Sejak 9 Januari
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
04 February 2020 08:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Kecemasan terhadap penyebaran virus Corona sepertinya semakin membesar.
Hari ini, Selasa (4/2/2020), US$ 1 dibanderol Rp 13.745 kala pembukaan perdagangan pasar spot. Rupiah melemah tipis 0,04% dibandingkan posisi penutupan perdagangan kemarin.
Seiring perjalanan pasar, depresiasi rupiah semakin dalam. Pada pukul 08:24 WIB, US$ 1 dihargai Rp 13.765 di mana rupiah melemah 0,18%. Rupiah berada di posisi terlemah sejak 9 Januari.
Kekhawatiran pasar terhadap penyebaran virus Corona memang belum sepenuhnya reda. Mengutip data satelit pemetaan ArcGis, jumlah kasus Corona terus bertambah menjadi 20.155 di seluruh dunia. Sebagian besar atau 19.967 kasus terjadi di China.
Korban jiwa pun semakin banyak. Pada pukul 07:59 WIB, sudah ada 426 orang yang meninggal akibat virus ini, seluruhnya di Negeri Tirai Bambu.
Pemerintah China pun membuka bantuan dari negara lain untuk mengatasi penyebaran virus Corona. Mengutip Reuters, Beijing setuju untuk mempersilakan ahli-ahli dari AS untuk membantu perjuangan melawan virus ini.
Dampak penyebaran virus Corona sudah dirasakan di bidang ekonomi. Kemarin, indeks Shanghai Composite ditutup amblas nyaris 8% dan kapitalisasi pasar terhapus hampir US$ 400 miliar.
"Apakah Anda ingin tahu bagaimana dampaknya jika semua orang di China tinggal di rumah dan tidak melakukan apa-apa? Well, ini dia," ujar Michael Every, Strategist di Rabobank, seperti diberitakan Reuters.
"Situasi seperti ini akan bertahan untuk sementara waktu. Tidak jelas kapan orang bisa kembali bekerja. Restoran dan toko-toko ritel pun akan merasakan dampaknya," tambah Iris Pang, Ekonom di ING, dikutip dari Reuters.
Baca: Bahaya, Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa di Bawah 5% Gegara Corona
China adalah perekonomian terbesar di Asia, sehingga penurunan permintaan di sana akan mempengaruhi satu benua. Risiko perlambatan ekonomi sepertinya sulit untuk dihindari sehingga investor lagi-lagi memilih untuk bermain aman.
Seretnya arus modal ke aset-aset berisiko di negara berkembang membuat mata uang Asia melemah, tidak terkecuali rupiah. Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 08:22 WIB:
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Keren! Penguatan Rupiah Nomor Wahid di Dunia
Hari ini, Selasa (4/2/2020), US$ 1 dibanderol Rp 13.745 kala pembukaan perdagangan pasar spot. Rupiah melemah tipis 0,04% dibandingkan posisi penutupan perdagangan kemarin.
Seiring perjalanan pasar, depresiasi rupiah semakin dalam. Pada pukul 08:24 WIB, US$ 1 dihargai Rp 13.765 di mana rupiah melemah 0,18%. Rupiah berada di posisi terlemah sejak 9 Januari.
Kekhawatiran pasar terhadap penyebaran virus Corona memang belum sepenuhnya reda. Mengutip data satelit pemetaan ArcGis, jumlah kasus Corona terus bertambah menjadi 20.155 di seluruh dunia. Sebagian besar atau 19.967 kasus terjadi di China.
Korban jiwa pun semakin banyak. Pada pukul 07:59 WIB, sudah ada 426 orang yang meninggal akibat virus ini, seluruhnya di Negeri Tirai Bambu.
Pemerintah China pun membuka bantuan dari negara lain untuk mengatasi penyebaran virus Corona. Mengutip Reuters, Beijing setuju untuk mempersilakan ahli-ahli dari AS untuk membantu perjuangan melawan virus ini.
Dampak penyebaran virus Corona sudah dirasakan di bidang ekonomi. Kemarin, indeks Shanghai Composite ditutup amblas nyaris 8% dan kapitalisasi pasar terhapus hampir US$ 400 miliar.
"Apakah Anda ingin tahu bagaimana dampaknya jika semua orang di China tinggal di rumah dan tidak melakukan apa-apa? Well, ini dia," ujar Michael Every, Strategist di Rabobank, seperti diberitakan Reuters.
"Situasi seperti ini akan bertahan untuk sementara waktu. Tidak jelas kapan orang bisa kembali bekerja. Restoran dan toko-toko ritel pun akan merasakan dampaknya," tambah Iris Pang, Ekonom di ING, dikutip dari Reuters.
Baca: Bahaya, Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa di Bawah 5% Gegara Corona
China adalah perekonomian terbesar di Asia, sehingga penurunan permintaan di sana akan mempengaruhi satu benua. Risiko perlambatan ekonomi sepertinya sulit untuk dihindari sehingga investor lagi-lagi memilih untuk bermain aman.
Seretnya arus modal ke aset-aset berisiko di negara berkembang membuat mata uang Asia melemah, tidak terkecuali rupiah. Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 08:22 WIB:
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Keren! Penguatan Rupiah Nomor Wahid di Dunia
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular