
Bunga The Fed Tetap & Corona Makin Ganas, IHSG ke Mana?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum juga memperlihatkan tanda-tanda kebangkitannya dengan ditutup naik tipis 0,03% ke level 6.113 pada hari Rabu (29/1/2020) kemarin.
Memasuki perdagangan pada Kamis (30/1/2020) atau pada hari ini, Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan mengalami koreksi. Rentang pergerakan IHSG berpotensi terjadi pada kisaran 6.075 hingga 6.150.
Dari bursa saham Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama rata-rata ditutup secara positif pada pagi tadi. Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup naik tipis 0,04%, S&P 500 turun tipis 0,09% dan Nasdaq naik hanya 0,06%.
Pelaku pasar menyikapi secara datar kebijakan dari the Federal Reserve (the Fed) yang mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 1,5%-1,75%. The Fed mengatakan bahwa arah kebijakan suku bunganya tersebut didasarkan pada angka inflasi ke 2%.
Bank sentral AS tersebut juga mengatakan pasar tenaga kerja tetap "kuat" sementara ekonomi tumbuh pada "tingkat moderat.".
"Pasar tenaga kerja terus berkinerja baik," kata Ketua Fed Jerome Powell dalam konferensi pers. "Kami melihat penciptaan lapangan kerja yang kuat, kami melihat pengangguran yang rendah, sangat penting kami melihat partisipasi angkatan kerja terus meningkat.".
Secara umum bursa Wall Street dan pasar bursa secara global masih dibayangi sentimen negatif dari wabah virus corona. Saham semikonduktor AMD bahkan anjlok hampir 6% karena khawatir dampak dari virus tersebut akan menurunkan pertumbuhan ekonomi di tataran global.
Pejabat China pada Rabu (30/1) kemarin mengatakan bahwa jumlah korban tewas akibat corona meningkat menjadi 132 dari total kasus 5.974 di China. Gedung Putih pun bersuara dengan mengatakan kepada maskapai penerbangan AS bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan penangguhan penerbangan dari Cina ke AS.
Sementara dari dalam negeri, Juru Bicara Presiden di bidang Sosial, Angkie Yudistia, memastikan bahwa sampai saat ini tidak ada satu pun warga negara Indonesia (WNI) yang positif terkena penyakit Corona, baik di Indonesia maupun di Wuhan, China.
"Terkait dua orang pasien yang dikabarkan terjangkit virus corona di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Istana memastikan informasi ini tidak benar. Hingga saat ini belum ada pasien yang dinyatakan positif terjangkit," hal itu disampaikan Angkie pada hari Senin (27/1/2020).
Di bursa saham dalam negeri, investor asing (foreign) tetap optimis dengan membukukan beli bersih (net buy) di pasar reguler sebesar Rp 172,6 miliar. Aksi beli tersebut membuat mampu membuat IHSG mengakhiri perdagangan hari Rabu (29/1) kemarin di zona hijau dengan penguatan tipis 0,03%.
Secara teknikal, IHSG cenderung tertekan yang ditunjukkan oleh pola bintang jatuh (shooting star) pada grafik candlestick. Pola tersebut menggambarkan bahwa IHSG sedang dalam tekanan jual yang berpotensi menyebabkan terjadinya penurunan kembali.
Ada potensi IHSG akan bergerak di bawah 6.100 kembali, mengingat posisinya juga masih bergerak di bawah level 6.155 yang merupakan rata-ratanya dalam 5 hari terakhir (moving average/MA-5).
![]() |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!