
Kurs Dolar Singapura Kembali Dekati Level Terlemah 2 Tahun
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
29 January 2020 12:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura melemah melawan rupiah pada perdagangan Rabu (29/1/2020) setelah mampu bangkit dari level terlemah dua tahun pada Selasa kemarin.
Pada pukul 11:05 WIB, SG$ 1 setara dengan Rp 10.032,4, dolar Singapura melemah tipis 0,04% di pasar spot, melansir data Refiniv. Sementara Selasa kemarin berhasil menguat 0,21% setelah nyaris menembus ke bawah level Rp 10.000/SG$ di awal pekan, sekaligus menyentuh level terlemah sejak Desember 2017.
Penyebaran virus corona masih memberikan tekanan bagi dolar Singapura.
Mengutip CNBC International, jumlah korban meninggal akibat virus corona hingga pagi ini bertambah menjadi 132 orang, dan telah menjangkiti 5.974 orang. Selain itu sebanyak 103 orang dilaporkan sudah sembuh.
Virus corona pertama kali muncul di kota Wuhan China, dan kini telah menyebar setidaknya ke 16 negara, termasuk Singapura.
Mengutip The Strait Times, Kementerian Kesehatan Singapura (Ministry of Health/MOH) melaporkan jumlah yang terjangkit virus corona bertambah dua orang menjadi tujuh kasus.
Singapura merupakan salah satu tujuan wisata utama juga travel hub regional, sehingga rentan terdampak virus corona. Traveler dari China adalah yang terbesar berkunjung ke Singapura, mengutip Channel News Asia, di tahun 2016, ada 2,3 juta traveler dari China yang mengunjungi Singapura.
Selain itu, hasil riset S&P menyebutkan, virus Corona akan memangkas pertumbuhan ekonomi China sekitar 1,2%. Pelambatan ekonomi di Negeri Tiongkok tentunya akan menyeret turun pertumbuhan ekonomi global, termasuk Singapura.
"Pasti akan ada dampak ke kami, khususnya untuk ekonomi, bisnis, dan kepercayaan konsumen di tahun ini," kata Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Chan Chun Sing, dilansir dari Reuters, Senin (27/1/2020).
Perang dagang China dengan Amerika Serikat (AS) menjadi bukti bagaimana pelambatan ekonomi China pada tahun lalu berdampak pada pelambatan ekonomi Singapura, bahkan sempat terancam mengalami resesi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/tas) Next Article Sentuh Rp 16.500/US$, Rupiah Terus Terpuruk
Pada pukul 11:05 WIB, SG$ 1 setara dengan Rp 10.032,4, dolar Singapura melemah tipis 0,04% di pasar spot, melansir data Refiniv. Sementara Selasa kemarin berhasil menguat 0,21% setelah nyaris menembus ke bawah level Rp 10.000/SG$ di awal pekan, sekaligus menyentuh level terlemah sejak Desember 2017.
Penyebaran virus corona masih memberikan tekanan bagi dolar Singapura.
Mengutip CNBC International, jumlah korban meninggal akibat virus corona hingga pagi ini bertambah menjadi 132 orang, dan telah menjangkiti 5.974 orang. Selain itu sebanyak 103 orang dilaporkan sudah sembuh.
Virus corona pertama kali muncul di kota Wuhan China, dan kini telah menyebar setidaknya ke 16 negara, termasuk Singapura.
Mengutip The Strait Times, Kementerian Kesehatan Singapura (Ministry of Health/MOH) melaporkan jumlah yang terjangkit virus corona bertambah dua orang menjadi tujuh kasus.
Singapura merupakan salah satu tujuan wisata utama juga travel hub regional, sehingga rentan terdampak virus corona. Traveler dari China adalah yang terbesar berkunjung ke Singapura, mengutip Channel News Asia, di tahun 2016, ada 2,3 juta traveler dari China yang mengunjungi Singapura.
![]() |
Selain itu, hasil riset S&P menyebutkan, virus Corona akan memangkas pertumbuhan ekonomi China sekitar 1,2%. Pelambatan ekonomi di Negeri Tiongkok tentunya akan menyeret turun pertumbuhan ekonomi global, termasuk Singapura.
"Pasti akan ada dampak ke kami, khususnya untuk ekonomi, bisnis, dan kepercayaan konsumen di tahun ini," kata Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Chan Chun Sing, dilansir dari Reuters, Senin (27/1/2020).
Perang dagang China dengan Amerika Serikat (AS) menjadi bukti bagaimana pelambatan ekonomi China pada tahun lalu berdampak pada pelambatan ekonomi Singapura, bahkan sempat terancam mengalami resesi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/tas) Next Article Sentuh Rp 16.500/US$, Rupiah Terus Terpuruk
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular