
Target BRI 2020: Kredit dan Laba Naik Double Digit
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
23 January 2020 20:23

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menargetkan, tahun ini pertumbuhan kredit bisa tumbuh 10%, lebih tinggi pertumbuhan kredit sepanjang 2019 yang sebesar 8,44%.
Direktur Keuangan BRI, Haru Koesmahargyo, mengatakan BRI akan fokus menggenjot penyaluran kredit di sektor mikro pada tahun ini. Pasalnya, tahun lalu penyaluran kredit mikro tumbuh double digit di angka 12,19%.
"Jadi mikro kita nanti akan dipacu pertumbuhannya lebih cepat 13% dan itu akan buat porsi mikro meningkat dr tahun ke tahun," ungkap Haru di Gedung BRI, Jakarta, Kamis (23/1/2020).
Sejalan dengan target kredit yang lebih tinggi dari tahun lalu, emiten dengan kode saham BBRI ini juga optimistis, laba bersih bisa tumbuh double digit, lebih tinggi dari pertumbuhan laba tahun lalu yang naik 6,15% menjadi Rp 34 triliun.
Kenaikan laba bersih ini, salah satunya akan ditopang dari pendapatan margin bunga bersih (net interest margin) yang dijaga di kisaran 6,9%. "Tahun 2020 masih di sekitar 6,9%," kata Haru.
Pada tahun ini, BRI akan fokus menggarap dana murah (CASA) untuk mengoptimalkan pertumbuhan dana, melalui transaction banking di perkotaan maupun melalui micro saving dan micro payment di segmen mikro.
Sepanjang 2019, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI tercatat tumbuh 8,17% yoy menjadi 1.021,39 triliun. Adapun, aset BRI tercatat Rp 1.418,95 triliun, tumbuh 9,41% dibanding aset akhir 2018 sebesar Rp 1.296,90 triliun.
(wed/wed) Next Article BRI: Tak Salah Salurkan Dana PEN ke Nasabah Existing
Direktur Keuangan BRI, Haru Koesmahargyo, mengatakan BRI akan fokus menggenjot penyaluran kredit di sektor mikro pada tahun ini. Pasalnya, tahun lalu penyaluran kredit mikro tumbuh double digit di angka 12,19%.
"Jadi mikro kita nanti akan dipacu pertumbuhannya lebih cepat 13% dan itu akan buat porsi mikro meningkat dr tahun ke tahun," ungkap Haru di Gedung BRI, Jakarta, Kamis (23/1/2020).
Kenaikan laba bersih ini, salah satunya akan ditopang dari pendapatan margin bunga bersih (net interest margin) yang dijaga di kisaran 6,9%. "Tahun 2020 masih di sekitar 6,9%," kata Haru.
Pada tahun ini, BRI akan fokus menggarap dana murah (CASA) untuk mengoptimalkan pertumbuhan dana, melalui transaction banking di perkotaan maupun melalui micro saving dan micro payment di segmen mikro.
Sepanjang 2019, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI tercatat tumbuh 8,17% yoy menjadi 1.021,39 triliun. Adapun, aset BRI tercatat Rp 1.418,95 triliun, tumbuh 9,41% dibanding aset akhir 2018 sebesar Rp 1.296,90 triliun.
(wed/wed) Next Article BRI: Tak Salah Salurkan Dana PEN ke Nasabah Existing
Most Popular