Analisis Teknikal IHSG

Bukukan Penguatan 0,25%, Awas IHSG di Persilangan Turun!

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
23 January 2020 20:26
IHSG mampu mematahkan pelemahan 3 hari beruntun dengan ditutup menguat 15 poin atau 0,25% ke 6.249 pada hari ini Kamis (23/1/2020).
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu mematahkan pelemahan yang terjadi selama 3 hari beruntun dengan ditutup menguat 15 poin atau 0,25% ke level 6.249 pada hari ini Kamis (23/1/2020).

Transaksi bursa lebih sepi dengan nilai hanya Rp 6,35 triliun, lebih rendah jika dibandingkan transaksi Rabu (22/1) kemarin yang mencapai Rp 6,9 triliun. Sektor industri dasar yang menguat 1,25% menjadi motor pendorong penguatan IHSG dengan menyumbang 8 poin lebih.

Secara teknikal, IHSG secara jangka pendek dibayangi penurunan. Hal ini nampak dari persilangan turun (death cross) garis rerata (moving average) lima hari (MA-5) yang memotong ke bawah MA-20 yang dicitrakan garis berwarna ungu.

Secara momentum pergerakannya, IHSG belum menyentuh level jenuh belinya (overbought) menurut indikator Relative Strength Index (RSI). Jika penurunan besok Jumat (24/1/2020) benar terjadi, level penahan koreksinya (support level) yang pertama di 6.200. Jika masih tertembus, maka support level selanjutnya berada di 6.150.

Bukukan Penguatan 0,25%, Waspada IHSG di Persilangan TurunSumber: Refinitiv

Penguatan pada IHSG hari ini telah tertebak ketika dibuka menguat 0,17% sejalan dengan bursa Wall Street AS yang rata-rata ditutup menguat. Seperti hari sebelumnya, IHSG lagi-lagi berangsur-angsur turun karena investor masih cenderung galau di mana IHSG belum pernah menguat dalam tiga hari.

Sempat mencicipi zona merah, IHSG mulai kembali masuk zona hijau pada pukul 09:30 WIB dan bertahan hingga perdagangan sesi I ditutup dengan penguatan 0,14% ke level 6.241.

Pada sesi II, IHSG bergerak cenderung mendatar di zona hijau. IHSG tidak banyak terpengaruh kebijakan Bank Indonesia (BI) yang mengumumkan tetap mempertahankan kebijakan suku bunganya di angka 5% pada pukul 14:00 WIB tersebut.

Kebijakan BI tersebut sesuai dengan konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia yang memperkirakan akan mempertahankan BI 7 Day Reverse Repo Rate di 5%.

Pada akhir perdagangan bursa saham, IHSG sempat melemah karena investor asing cenderung menjual sahamnya, beruntung investor domestik mampu mengimbanginya dengan melakukan aksi beli yang lebih besar sehingga IHSG mampu menutup perdagangan dengan penguatan 0,25%.

Secara total investor asing hari Kamis ini (23/1) mencatatkan jual bersih (net sell) senilai Rp 348 miliar di pasar reguler, di semua pasar net sell hanya Rp 297,19 miliar karena terdapat net buy di transaksi non reguler.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular