Sentimen Pasar Terjaga, Indeks Futures di Wall Street Menguat

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
16 January 2020 19:53
Bursa AS berpeluang menguat pada pembukaan Kamis menyusul kinerja positif emiten di Negeri Sam dan menurunnya eskalasi perang dagang.
Foto: REUTERS/Brendan McDermid

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Amerika Serikat (AS) berpeluang menguat pada pembukaan perdagangan Kamis (16/01/2020), menyusul kinerja positif beberapa emiten unggulan di Negeri Sam dan menurunnya eskalasi perang dagang.

Pada pukul 07:00 waktu setempat (20:00), kontrak berjangka futures Dow Jones Industrial Average naik 82 poin, mengindikasikan penguatan sebesar 117 poin pada pembukaan. Indeks futures S&P 500 dan Nasdaq 100 juga terindikasi menguat.

Presiden AS Donald Trump dan Wakil Perdana Menteri China Liu He kemarin meneken kesepakatan dagang "fase satu" di Washington. Menurut kesepakatan tersebut , China bakal diwajibkan membeli produk AS senilai US$ 200 miliar dalam 2 tahun ke depan.

Dengan begitu, ekspor AS ke China di atas kertas bakal meningkat US$ 263 miliar pada 2020 dan US$ 309 miliar pada 2021. Jika benar tercapai, maka itu akan menjadi lonjakan ekspor terbesar dari AS ke China dalam sepanjang sejarah ini.

Menepis kekhawatiran pemasok dalam negeri tak kebagian, Liu He dalam laporan CCTV pada Kamis menegaskan bahwa pembelian tersebut akan dilakukan berdasarkan pada prinsip pasar sehingga tidak mengancam.

Namun demikian, para analis masih meyakini bahwa AS masih bisa menerapkan tambahan tarif baru dan ketidakpastian perdagangan bisa kembali terjadi akibat faktor yang muncul dari sudut persoalan lain, seperti misalnya Eropa.

Hari ini, investor juga masih akan mencermati laba korporasi seperti misalnya Morgan Stanley, Charles Schwab, dan CSX yang akan segera dirilis.

Dari sisi fundamental perekonomian, beberapa data bakal membanjir, seperti misalnya klaim pengangguran mingguan, penjualan ritel bulanan, harga impor, dan angka manufaktur The Fed Philadelphia pukul 08:30 waktu setempat.

Selanjutnya pada pukul 10:00 data inventori bisnis akan dirilis, bersamaan dengan hasil survei Asosiasi Perumahan nasional.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Setelah Nasdaq Pecah Rekor, Wall Street Melemah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular