
Kesepakatan Dagang Diteken, Dow Jones Akan 'Loncat' 142 Poin
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
16 January 2020 11:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdagangan hari ini, Kamis (16/1/2020), tampaknya akan menjadi perdagangan yang menggembirakan bagi pelaku bursa saham AS alias Wall Street.
Hingga pukul 11:00 WIB, kontrak futures indeks Dow Jones mengimplikasikan kenaikan sebesar 142 poin, sementara indeks S&P 500 dan indeks Nasdaq Composite diimplikasikan naik masing-masing sebesar 12 dan 19 poin.
Jika dihitung persentasenya, maka indeks Dow Jones diimplikasikan naik sebesar 0,49% pada pembukaan perdagangan nanti malam, sementara indeks S&P 500 dan indeks Nasdaq Composite diimplikasikan menguat masing-masing sebesar 0,36% dan 0,21%.
Pergerakan yang besar pada kontrak futures indeks saham utama AS di pagi hingga siang hari waktu Indonesia biasanya didapati ketika ada sentimen yang begitu signifikan, baik positif maupun negatif.
Pada hari ini, sentimen positif bagi bursa saham dunia datang dari formalisasi kesepakatan dagang tahap satu antara AS dan China. Kemarin waktu setempat, Rabu (15/1/2020), AS dan China menandatangani kesepakatan dagang tahap satu di Gedung Putih, AS.
Dari pihak AS, penandatanganan dilakukan langsung oleh Presiden Donald Trump, sementara pihak China mengirim Wakil Perdana Menteri Liu He.
Sesuati dengan yang diumumkan oleh Trump pada bulan Desember, melalui kesepakatan dagang tahap satu AS akan memangkas bea masuk sebesar 15% terhadap produk impor asal China senilai US$ 120 miliar menjadi setengahnya atau 7,5%.
Sebelumnya, AS telah membatalkan rencana untuk mengenakan bea masuk tambahan terhadap produk impor asal China pada tanggal 15 Desember. Untuk diketahui, nilai produk impor asal China yang akan terdampak oleh kebijakan ini sejatinya mencapai US$ 160 miliar.
Lebih lanjut, kesepakatan dagang tahap satu antara AS dan China memasukkan komitmen dari China untuk membeli produk asal AS senilai US$ 200 miliar dalam kurun waktu dua tahun.
Kemudian, kesepakatan dagang tahap satu AS-China juga akan membereskan komplain dari AS terkait pencurian hak kekayaan intelektual dan transfer teknologi secara paksa yang sering dialami oleh perusahaan-perusahaan asal Negeri Paman Sam.
Melalui kesepakatan dagang tahap satu, China diwajibkan untuk membuat proposal terkait lankah-langkah yang akan diadopsi untuk memperkuat perlindungan hak kekayaan intelektual. Proposal tersebut harus disampaikan ke AS dalam waktu 30 hari setelah kesepakatan dagang tahap satu resmi berlaku.
Terkait dengan transfer teknologi secara paksa yang sering dialami oleh perusahaan-perusahaan asal Negeri Paman Sam, di dalam kesepakatan dagang tahap satu disebutkan bahwa perusahaan-perusahaan harus bisa beroperasi di China "tanpa adanya paksaan atau tekanan dari pihak lain untuk mentransfer teknologinya ke pihak lain."
Pada hari ini, ada beberapa rilis data ekonomi penting AS yang bisa menentukan posisi Wall Street pada saat penutupan perdagangan. Pada pukul 20:30 WIB, angka penjualan barang-barang ritel periode Desember 2019 akan dirilis. Pada saat yang bersamaan, angka Philadelphia Fed Manufacturing Index periode Januari 2019 akan diumumkan.
Masih pada pukul 20:30 WIB, data klaim tunjangan pengangguran untuk minggu yang berakhir pada tanggal 11 Januari 2019 akan dirilis.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article Menanti Sabda Pejabat The Fed, Wall Street Dibuka Menghijau
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular