
Reli 4 Hari Boleh Terhenti, tapi IHSG Siap Menguat Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah menguat dalam empat hari kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup dengan pelemahan 0,66% ke level 6.283 pada hari ini Rabu (15/1/2020).
Perdagangan saham di bursa berlangsung meriah dengan Rp 7,76 triliun transaksi, sedikit lebih besar jika dibandingkan transaksi yang tercipta Selasa (14/1) kemarin. Fluktuasi yang terjadi juga cukup lebar hingga 123 poin, dengan level tertinggi 6.348 dan terendah 6.255.
Secara teknikal IHSG memiliki kecenderungan melemah, hal ini didasarkan pada pola yang terbentuk yakni bearish engulfing yang merupakan ciri-ciri penurunan pada grafik candlestick. Indeks juga mulai bergerak di bawah rata-rata nilainya (moving average) selama lima hari terakhir (MA5).
Akan tetapi IHSG pada perdagangan besok Kamis (16/1) justru berpotensi berbalik menguat. Terbentuknya ekor (shadow) pada candle terakhir menandakan tekanan beli yang mulai muncul.
Ada potensi IHSG akan kembali bergerak di atas level psikologis 6.300. Peluang tersebut terbuka, mengingat IHSG belum pada level titik jenuh belinya (overbought) berdasarkan indikator teknikal Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum pergerakan.
![]() |
IHSG mengawali perdagangan di zona hijau, akan tetapi penguatannya hanya berjalan selama 26 menit dan mulai dibayangi pelemahan. Profit taking diyakini sebagai salah satu penyebab penurunan tersebut, mengingat IHSG belum tersentuh pelemahan dalam empat hari terakhir.
Aksi ambil untung terus membayangi hingga sesi I ditutup dengan pelemahan 0,38% ke level 6.301. Pelemahan tersebut disertai data neraca dagang yang defisit RI untuk bulan Desember sebesar US$ 28,2 juta atau jauh di bawah konsensus CNBC Indonesia yang memperkirakan defisit US$ 456,5 juta.
Pada sesi II, pelemahan IHSG semakin menjadi-jadi hingga menembus level 6.255 1,11%, IHSG terseret faktor global dari jalannya penandatangan perjanjian damai dagang fase I.
Presiden Trump mengatakan bahwa bea masuk sebesar 15% terhadap produk impor asal China senilai US$ 120 miliar nantinya akan dipangkas menjadi 7,5% saja. Hal ini rupanya disikapi pelaku pasar dengan melepas instrumen berisiko seperti saham karena tarif yang tidak sepenuhnya dihapus.
IHSG pun melemah bersama dengan bursa Asia lainnya yakni: indeks Nikkei ditutup turun 0,29%, indeks Shanghai minus 0,26%, indeks Hang Seng terkoreksi 0,12%, indeks Straits Times turun tipis 0,03%, dan indeks Kospi melemah 0,19%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!