
Kata Sri Mulyani Soal Rupiah yang Bikin Babak Belur Dolar AS
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
14 January 2020 16:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa (14/1/2020), dibanderol Rp 13.665/US$ di pasar spot. Rupiah masih dalam posisi menguat.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa penguatan nilai tukar rupiah yang terus terjadi di pekan belum mempengaruhi APBN terutama penerimaan migas. Namun, pihaknya akan terus mencermati kondisi yang berkaitan dengan anggaran negara.
"Ya kan kita masih lihat satu tahun ini biasa dinamika nilai tukar kita akan terus hitung berdasarkan dari ekonomi dalam negeri dan global," ujarnya di Gedung DPD, Selasa (14/1/2020).
Menurutnya, nilai tukar rupiah masih akan terus dipantau berdasarkan kondisi global misalnya hasil dari perjanjian China dan AS serta suku bunga yang akan berdampak baik bagi aliran modal asing masuk (inflow).
Di sisi lain, penguatan rupiah juga masih harus dilihat dari sisi dalam negeri yakni defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) yang masih terus menghantui.
Semua faktor itu dinilai akan terus dipantau untuk juga melihat perkembangan dari pengelolaan APBN selama satu tahun ini terutama ke penerimaan negara.
"Jadi akan kita lihat dalam 1 tahun ya perkembangannya dan pengaruhnya ke APBN kan nggak dalam sehari," kata dia.
(dru) Next Article Belum Berhenti Menguat, Rupiah Tembus 13.500-an Per Dolar AS
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa penguatan nilai tukar rupiah yang terus terjadi di pekan belum mempengaruhi APBN terutama penerimaan migas. Namun, pihaknya akan terus mencermati kondisi yang berkaitan dengan anggaran negara.
"Ya kan kita masih lihat satu tahun ini biasa dinamika nilai tukar kita akan terus hitung berdasarkan dari ekonomi dalam negeri dan global," ujarnya di Gedung DPD, Selasa (14/1/2020).
Di sisi lain, penguatan rupiah juga masih harus dilihat dari sisi dalam negeri yakni defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) yang masih terus menghantui.
Semua faktor itu dinilai akan terus dipantau untuk juga melihat perkembangan dari pengelolaan APBN selama satu tahun ini terutama ke penerimaan negara.
"Jadi akan kita lihat dalam 1 tahun ya perkembangannya dan pengaruhnya ke APBN kan nggak dalam sehari," kata dia.
(dru) Next Article Belum Berhenti Menguat, Rupiah Tembus 13.500-an Per Dolar AS
Most Popular