
Delegasi China-AS Bertemu, Wall Street Dibuka Menghijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan Senin (13/01/2020), menyusul optimisme investor terhadap prospek perdamaian dagang antara AS-China.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 54 poin (0,2%) pada pembukaan perdagangan pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB), dan sedikit surut menjadi 45,8 poin (0,16%) ke 28.869,57 selang 30 menit kemudian. Indeks Nasdaq tumbuh 32,99 poin (0,37%) ke 9.214,04 dan S&P 500 bertambah 9,15 poin (0,28%) ke 3.274,5.
Saham Goldman Sachs dan Cisco Systems melonjak masing-masing sebesar 1,2% dan 0,7%, menjadi pendorong penguatan Wall Street. Saham sektor teknologi dan komunikasi menjadi pendongkrak indeks S&P 500.
"Krisis [Iran] telah menghilang secepat dan setiba-tiba mereka datang, dan pelemahan di bursa saham telah usai,"ujar Chen Zhao, Chief Global Strategist Alpine Macro, dalam laporan risetnya, sebagaimana dikutip CNBC International.
Delegasi Beijing berada di Washington pada Senin untuk penandatanganan kesepakatan dagang yang dijadwalkan berlangsung pada Rabu. Salah satu poin kesepakatan itu adalah diskon tarif AS atas beberapa produk China, dengan imbalan kenaikan pembelian produk pertanian AS.
Kesepakatan tersebut harus melampaui penerjemahan selama beberapa pekan, tetapi Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan komitmen China atas proses tersebut tetap tak berubah dan pada Minggu menyatakan bahwa kesepakatan itu "sangat-sangat ekstensif."
Menurut laporan Wall Street Journal, AS dan China menyepakati pembicaraan semi-tahunan untuk menengahi perbedaan kedua belah pihak dan mendorong reformasi. Perang dagang berlangsung 2 tahun, yang dikhawatirkan menekan kinerja emiten AS dan ekonomi global.
The South China Morning Post melaporkan bahwa pemerintah China mengatakan bahwa perang dagang "belum akan berakhir," menambahkan bahwa penandatanganan kesepakatan pada Rabu hanyalah "putaran pertama permainan."
Saham Tesla meroket 4,7% dan sempat menyentuh level US$500 per unit, setelah broker saham Oppenheimer menaikkan target harga saham emiten yang didirikan oleh Elon Musk ini menjadi US$ 612 per saham, dari sebelumnya US$ 385 per unit.
"Toleransi atas risiko... dan ambisi yang lebih besar dari perusahaan pembandingnya mulai menunjukkan ancaman eksistensial terhadap perusahaan transportasi yang tak mampu atau tak mau berinovasi dengan laju lebih cepat."
TIM RISET CNBC INDONESIA(ags/ags) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?