
Strategi BI di 2020: Jaga Confidence Pasar!
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
09 January 2020 09:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, yang paling penting untuk dilakukan Indonesia adalah menjaga confidence atau keyakinan pasar, terutama dengan kondisi global saat ini yang membuat banyak investor galau untuk menyimpan dananya.
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah mengatakan, investor terutama asing, akan memilih negara yang mempunyai daya tahan perekonomian kuat untuk menempatkan uangnya. Oleh karena, RI perlu menjaga confidence asing.
"Yang paling penting adalah jaga confident. Confident ke RI harus dijaga tetap kuat," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (8/1/2020).
Menurutnya, keyakinan investor asing ke RI dilihat dari sisi kebijakan fiskal maupun moneternya. Kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan BI harus sejalan agar perekonomian juga kuat.
"Yang membuat mereka (investor) confidence adalah jalankan kebijakan-kebijakan yang kredibel, konsisten, prudent dan tentunya struktural yang bisa merubah ekonomi kita kuat atau meminimalkan CAD, karena masih jadi tantangan kita," kata dia.
Lebih lanjut, Nanang menilai, jika kebijakan yang dilakukan kredibel maka minat investor terhadap aset RI akan meningkat. Dengan demikian, maka aliran modal asing masuk (inflow) akan semakin deras dan rupiah akan tetap terjaga di fundamentalnya.
"Kami akan tetap tempuh kebijakan yang sebelumnya kami terus lakukan, BI akan pastikan likuiditas rupiah di pasar uang cukup dengan lakukan operasi moneter 2 arah. Pertama jaga likuiditas cukup dan suku bunga stabil dan kedua adalah menjaga likuiditas di pasar valas seimbang," tegasnya.
(dru) Next Article RI, Jepang, China Hingga Korsel Siap 'Buang' Dolar AS di 2024
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah mengatakan, investor terutama asing, akan memilih negara yang mempunyai daya tahan perekonomian kuat untuk menempatkan uangnya. Oleh karena, RI perlu menjaga confidence asing.
"Yang paling penting adalah jaga confident. Confident ke RI harus dijaga tetap kuat," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (8/1/2020).
"Yang membuat mereka (investor) confidence adalah jalankan kebijakan-kebijakan yang kredibel, konsisten, prudent dan tentunya struktural yang bisa merubah ekonomi kita kuat atau meminimalkan CAD, karena masih jadi tantangan kita," kata dia.
Lebih lanjut, Nanang menilai, jika kebijakan yang dilakukan kredibel maka minat investor terhadap aset RI akan meningkat. Dengan demikian, maka aliran modal asing masuk (inflow) akan semakin deras dan rupiah akan tetap terjaga di fundamentalnya.
"Kami akan tetap tempuh kebijakan yang sebelumnya kami terus lakukan, BI akan pastikan likuiditas rupiah di pasar uang cukup dengan lakukan operasi moneter 2 arah. Pertama jaga likuiditas cukup dan suku bunga stabil dan kedua adalah menjaga likuiditas di pasar valas seimbang," tegasnya.
(dru) Next Article RI, Jepang, China Hingga Korsel Siap 'Buang' Dolar AS di 2024
Most Popular