Perfect Start! SUN Global Terbit Rp 43 T, Kuponnya Pun Rekor

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
08 January 2020 20:06
Pemerintah sukses menjual obligasi denominasi asing dengan nilai setara Rp 43,22 triliun hari ini.
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah sukses menjual obligasi denominasi asing dengan nilai setara Rp 43,22 triliun hari ini, terdiri dari US$ 2 miliar dan 1 miliar euro di tengah kondisi pasar yang baru diguncang konflik Amerika Serikat (AS)-Iran.

Penerbitan itu dilakukan dengan tingkat kupon dan tingkat imbal hasil (yield) terendah sepanjang masa di tengah sentimen positif pasar dari perundingan dagang fase pertama Amerika Serikat (AS)-China yang sudah disepakati akan ditandatangani pada 15 Januari.

Rilis Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR) hari ini (8/1/20) menunjukkan pemerintah berhasil menerbitkan dua seri denominasi dolar AS, masing-masing seri RI-0230 dan RI-0250 yang bertenor 10 tahun dan 30 tahun.

Masing-masing seri yang laku itu diterbitkan senilai US$ 1,2 miliar dan US$ 800 juta. Kupon untuk seri RI-0230 dan RI-0250 itu ditetapkan masing-masing 2,85% dan 3,5% dengan tingkat imbal hasil (yield) 2,88% dan 3,55%.

Seri dalam mata uang euro diterbitkan melalui seri RIEUR-0227 yang bertenor 7 tahun dengan kupon 0,9% dan yield 0,953%.

Ketiga seri SUN mata uang asing itu akan dicatatkan di Singapore Stock Exchange dan Frankfurt Stock Exchange. Dalam penerbitannya, joint bookrunners terdiri dari Citigroup, Deutsche Bank, Goldman Sachs, Mandiri Securities, dan Societe Generale. Perusahaan keuangan lain yang turut terlibat sebagai co-manager adalah PT Danareksa Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM).

Penerbitan tersebut dipercaya dapat menjadi katalis positif dalam jangka pendek, bersama dengan hasil lelang kemarin (7/1/20) yang mampu menarik minat investor sebesar Rp 81,54 triliun dan berhasil menerbitkan Rp 20 triliun.

Nilai permintaan peserta lelang tersebut di atas rerata permintaan dalam lelang SUN sepanjang 2019 Rp 49,52 triliun/lelang dan 2018 Rp 41,6 triliun/lelang.

Dengan momentum yang tepat itu pun, pelaku pasar memandang positif strategi pemerintah yang segera menerbitkan SUN dolar AS dan euro di awal tahun, atau yang biasa disebut dengan strategi front loading.

"Dampak ke domestik juga positif krn adanya penerbitan global bond pada akhirnya nanti juga bisa mengurangi tekanan suplai SBN di dalam negeri," tutur Ariawan, Head of Fixed Income Research PT BNI Sekuritas.

Hari ini, pasar SUN masih positif yang didukung sentimen positif dari lelang dan penerbitan SUN global. Selain itu, pengumuman data ekonomi yang positif seperti Indeks Keyakinan Konsumen dan cadangan devisa serta stabilnya rupiah berhasil menutup sentimen negatif pengumuman realisasi APBN 2019 kemarin.

Yield Obligasi Negara Acuan 7 Jan'20

Seri

Jatuh tempo

Yield 7 Jan'20 (%)

Yield 8 Jan'20 (%)

Selisih (basis poin)

Yield wajar PHEI 8 Jan'20 (%)

FR0081

5 tahun

6.419

6.396

-2.30

6.3389

FR0082

10 tahun

7.115

7.07

-4.50

7.0453

FR0080

15 tahun

7.454

7.439

-1.50

7.4113

FR0083

20 tahun

7.559

7.553

-0.60

7.5323

Sumber: Refinitiv


TIM RISET CNBC INDONESIA


(irv/dru) Next Article MAMI: Yield Obligasi RI 10 Tahun Berpeluang Turun Ke 6%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular