
Wall Street Dibuka Menguat, Kian Dekati Rekor Tertinggi Baru

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada pembukaan perdagangan Kamis (26/12/2019), yang semakin mempermudah upaya pencapaian rekor tertinggi baru jelang penutupan pasar tahun 2019.
Kenaikan tersebut terjadi di tengah angka klaim asuransi pengangguran AS (mingguan) yang turun 13.000 menjadi 222.000. Data Departemen Tenaga Kerja AS tersebut tercatat lebih tinggi dari proyeksi ekonom dalam polling Dow Jones yang memperkirakan 220.000.
Pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB), Indeks Dow Jones Industrial Average naik 21 poin (0,1%), dan bertambah menjadi 48,74 poin (0,17%) ke 28.564,19 selang 15 menit kemudian. Indeks &P 500 tumbuh 7,11 poin (0,22%) ke 3.230,56 dan Nasdaq menguat 24,27 poin (0,27%) ke 8.977,5.
Sepanjang Desember, indeks S&P 500 telah melonjak 2,6% dan 8,2% sepanjang kuartal IV, sehingga sepanjang tahun berjalan meroket 28,6%. Akibatnya, indeks ini hanya kurang 1 persen poin untuk menyentuh kinerja terbaiknya sejak 1997.
Investor juga mengantisipasi kesepakatan dagang antara AS dan China fase pertama yang diharapkan bisa dicapai awal bulan ini. Kedua belah pihak sedang memproses detil kesepakatan pada awal Januari tahun depan.
Dalam konferensi pers pada Kamis, juru bicara Kementerian Perdagangan China mengatakan pihaknya berkomunikasi secara dekat dengan AS untuk meneken kesepakatan dagang fase pertama. Presiden AS Donald Trump pada Selasa mengatakan kesepakatan sedang "diproses untuk selesai," dan akan ada penandatanganan dengan pemimpin China Xi Jinping.
Bursa saham AS juga menguat di tengah tren historis Santa Claus Rally, yang terjadi lima hari terakhir pekan perdagangan Desember. Stock Trader's Almanac mencatat indeks S&P 500 menguat rata-rata 1,3% setiap periode tersebut, setiap tahun sejak 1950.
TIM RISET CNBC INDONESIA(ags/ags) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?