
Gairah Investor Tinggi Jelang Natal, IHSG dalam Tren Bullish

Jakarta, CNBC Indonesia - Catatan positif berhasil dibukukan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan kenaikan 21 poin (0,34%) ke level 6.305. Esok PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan diliburkan selama dua hari untuk memperingati Hari Raya Natal yang berlangsung 24-25 Desember.
Perdagangan hari ini berlangsung cukup meriah dengan volume transaksi mencapai Rp 11,2 triliun. Dari volume yang tercipta hari ini Senin (23/12/2019), sebanyak 73,2% dilakukan oleh investor domestik sedangkan sisanya 26,8% dilakukan investor asing.
Secara teknikal, IHSG menunjukkan kecenderungan penguatan meski tidak mengakhiri perdagangan di level tertingginya. Posisi indeks terlihat cukup kokoh bergerak di atas garis rata-rata nilainya (moving average/MA) dalam lima hari terakhir (MA5).
Pergerakan IHSG terlihat berusaha menutup celah penurunan (gap down) pada grafik candlestick di level 6.334. Gap tersebut terbentuk pada 13 September 2019 seiring kebijakan pemerintah yang mengumumkan kenaikan Cukai Hasil Tembakau (CHT) sebesar 23% yang membuat saham rokok rontok.
Potensi menuju level tersebut cukup terbuka, hal ini tercermin dari posisi IHSG pada indikator teknikal MACD yang bergerak pada area positif dengan membentuk pola persilangan emas (golden cross).
![]() |
IHSG memulai perdagangan dengan penguatan meyakinkan 0,4%, tetapi aksi profit taking langsung merebak hingga satu jam kemudian IHSG berbalik ke zona merah dan menyentuh level terendahnya pada 6.270.
Beruntung investor kembali lagi masuk pasar dan mengoleksi saham-saham pilihan khususnya pada sektor keuangan dan pertambangan, hal ini membuat IHSG sesi I kembali berakhir positif meski positif hanya 0,04% ke level 6.287.
Pada sesi II IHSG berangsung-angsur menguat didorong maraknya aksi beli investor asing (foreign) pada saham-saham berkapitalisasi besar seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 285 miliar), PT Bank Mandiri Tbk (Rp 236 miliar), PT H.M Sampoerna Tbk/HMSP (Rp 36,8 miliar), dan PT Telekomunikasi Indonesia/TLKM (Rp 20,43 miliar).
Secara total asing membukukan beli bersih (net buy) senilai Rp 438 miliar di pasar reguler, tetapi berkurang senilai Rp 15 miliar di semua pasar (all market) karena terdapat net sell di pasar tunai dan negosiasi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!