
Wah, Deretan Alumni Bank Mandiri di Lingkaran Erick Thohir

Jakarta, CNBC Indonesia- Terjawab sudah teka-teki yang akan jadi bos di perusahaan setrum negara. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT PLN (Persero) menetapkan Zulkifli Zaini menjadi direktur utama dan Amien Sunaryadi menjadi komisaris utama.
RUPSLB akan digelar pukul 16.00 WIB Senin sore (23/12/2019) di Kementerian BUMN. Menteri BUMN Erick Thohir menetapkan keduanya sebagai bos di PLN dengan mempertimbangkan sepak terjang keduanya.
"Baik Pak Amien maupun Pak Zulkifli memiliki rekam jejak yang sangat baik, siap berkeringat dan berakhlak. Sama dengan dirut dan komut BUMN lainnya. Saya akan intens bertemu secara reguler setiap bulan untuk memastikan berbagai rencana besar yang menjadi prioritas Pemerintah," ucap Erick Thohir, Senin (23/12/2019).
Terpilihnya Zulkifli semakin meneguhkan para alumni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang memegang tampuk kepemimpinan baik di Kementerian BUMN maupun beberapa perusahaan pelat merah.
Zulkifli Zaini saat ini merupakan Komisaris Independen PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sejak 17 Maret 2015 dan pernah menjadi Dirut Bank Mandiri di 2010-2013. Zulkifli merupakan Ketua Umum Ikatan Bankir Indonesia (IBI) dan menjabat direksi Bank Mandiri selama 10 tahun. Sebelum jadi Dirut Bank Mandiri, lulusan Teknik Sipil ITB tahun 1980 ini menjabat Direktur Commercial Banking Bank Mandiri.
Sebelum Zulkifli, para alumni Bank Mandiri lainnya juga ditarik Erick masuk dalam lingkarannya.
![]() |
Budi Gunadi Sadikin (BGS)
BGS, panggilannya, ditarik Presiden Jokowi menjadi pendamping Erick menjadi Wakil Menteri BUMN bersama dengan Kartika Wirjoatmodjo (Tiko) yang juga eks Direktur Utama Bank Mandiri. BGS meraih gelar sarjana di Bidang Fisika Nuklir dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1988, Sertifikasi sebagai Chartered Financial Consultant (CHFC) dan Chartered Life Underwriter (CLU) dari Singapore Insurance Institute (2004).
Sebelum jadi Wamen BUMN, dia menjabat Dirut Inalum. Perjalanan karier Budi cukup panjang. Laporan keuangan Inalum mencatat, Budi sebelumnya menjadi Staf Teknologi Informasi di IBM Asia Pasifik, Tokyo, Jepang (1988-1994), General Manager Electronic Banking - Chief GM Jakarta - Chief GM HR PT Bank Bali Tbk (1994-1999), dan Senior VP Consumer dan Commercial Banking ABN Amro Bank Indonesia & Malaysia (1999-2004).
Dia juga pernah menjabat Executive VP Consumer Banking PT Bank Danamon Tbk (2004-2006), Direktur of Micro and Retail Banking PT Bank Mandiri Tbk (2006-2013), Direktur Utama Bank Mandiri (2013-2016), dan Staf Khusus Menteri BUMN (2016-2017).
![]() |
Kartika Wirjoatmodjo (Tiko)
Tiko resmi menjadi Wakil Menteri BUMN bersama BGS. Ia mengenyam pendidikan sarjana S1 di Universitas Indonesia jurusan Ekonomi dan lanjut pendidikan S2 di Rotterdam School of Management.
Pada tahun 2003, Tiko mulai bergabung dengan Bank Mandiri sebagai Department Head Strategy & Financial Analysisdi Strategy and Performance Group, dan kemudian diangkat sebagai Group Head di divisi yang sama. Dia pernah menjadi CEO Indonesia Infrastructure Finance, anak usaha dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).
Dia juga pernah menjadi Kepala Eksekutif di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Pada 2015-2016 dia menjadi Chief Financial Officer dan kemudian dipercaya menjadi Direktur Utama Bank Mandiri pada tahun 2016-2019.
Pahala N Mansury
Erick Thohir menunjuk Pahala Mansury untuk mengisi kekosongan Direktur Utama BTN. Sementara itu, eks pimpinan KPK Chandra Hamzah akan mengisi posisi di BTN sebagai Komisaris Utama.
Sebelum menjabat sebagai Dirut BTN, Pahala Mansury bekerja sebagai Direktur Keuangan di PT Pertamina (Persero). Pahala sudah malang melintang di perusahaan BUMN selama beberapa tahun terakhir. Sebelum pindah ke perusahaan energi milik negara ini, pria berusia 48 tahun ini pernah menjadi Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dan sebelumnya menjadi Direktur Keuangan Bank Mandiri. Namanya cukup berkibar sebagai bankir di Bank Mandiri.
Sunarso
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang digelar Senin 2 September 2019nresmi menunjuk Sunarso sebagai Direktur Utama Bank BRI.
Sebelum menjadi Wadirut BRI dan akhirnya dipilih menjadi Dirut BRI, Sunarso merupakan bankir yang membangun kariernya di Bank Dagang Negara (BDN). Setelah BDN dimerger dan bersalin nama menjadi Bank Mandiri, pria kelahiran Pasuruan 7 November 1963 ini melanjutkan karier di bank berlogo pita kuning ini.
![]() |
Di Bank Mandiri, Sunarso merupakan bankir yang berprestasi. Salah satu prestasinya adalah berhasil menyusun skema pembiayaan kepada sektor kelapa sawit. Pada 2010, pemegang saham Bank Mandiri memberikan mandat sebagai direksi Bank Mandiri. Ia menduduki jabatan sebagai direktur Commercial & Business Banking selama 5 tahun.
Pada 2015, Sunarso menjadi Wakil Direktur Utama BRI mendamping Asmawi Syam yang ditunjuk sebagai direktur utama, hingga akhirnya menjadi Dirut pada 2 September silam.
Ogi Prastomiyono lahir pada 21 Mei 1961. Meraih gelar BSc dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1984, gelar Master dari Institut Ekonomi, Boulder Colorado, AS pada tahun 1992 dan gelar MBA dari Universitas Notre Dame, Indiana, AS pada tahun 1994.
Beliau memulai karir perbankannya di Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim) pada tahun 1986 sebagai Loan Officer di Divisi Kredit Perkebunan dan posisi terakhirnya di BankExim adalah Kepala Divisi Penelitian & Pengembangan pada tahun 1999.
Setelah penggabungan Bank Mandiri, dia ditunjuk sebagai Kepala Grup Kepatuhan dari Juli 1999 hingga januari 2001, pada saat itu beliau menjadi Kepala Proyek dari Tim Kerja IPO hingga Bank Mandiri menjadi perusahaan terbuka pada bulan Juli 2003.
Pada Desember 2003, dia ditunjuk sebagai Direktur Bank Syariah Mandiri hingga Juni 2005. Pada Juni 2005, dia ditugaskan sebagai Kepala Grup Kepatuhan di Bank Mandiri. Dari Januari 2006 hingga 2007, Ogi ditunjuk sebagai Kepala Grup Audit Internal.
Pada bulan Mei 2008, Ogi ditunjuk sebagai Direktur Bank Mandiri, bertanggung jawab untuk Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia. Posisi terakhirnya di Bank Mandiri adalah sebagai Direktur Operasi hingga akhirnya efektif menjadi Direktur Layanan Strategis PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) sejak tanggal 11 April 2018.
Tardi
Tardi menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) sejak 18 April 2018. Tugasnya cukup berat mengingat KRAS tengah dirundung persoalan rumit, utang menggunung hingga Rp 30 triliun lebih, sementara perusahaan sudah merugi dalam 7 tahun terakhir.
Latar belakang pendirikannya ialah S2 Master of Financial Management Universitas Pajajaran dan S1 Agriculture Universitas Sebelas Maret. Sebelumnya dia menjabat Direktur Bank Mandiri era Dirut Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin (2015).
Anton Herdianto
Pemegang saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) merombak jajaran direksi dan komisaris dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada 19 Desember 2019. Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo digantikan oleh Dana Amin. Selain itu, direktur keuangan Antam juga diganti dari Wikan Pramudhito kepada Anton Herdianto, eks Senior Vice President Bank Mandiri dan mantan Direktur PT Mandiri Tunas Finance (anak usaha Bank Mandiri).
(tas/tas) Next Article Rombak Direksi Hari Ini, Apa Kabar Saham Bank Mandiri?
