Data Ekonomi Inggris dan Jepang Bagus, Pasar SUN Tambah Cuss

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
20 December 2019 22:06
Harga obligasi rupiah pemerintah kembali menguat pada perdagangan di penghujung pekan ini
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah kembali menguat pada perdagangan di penghujung pekan ini, didukung oleh data pertumbuhan ekonomi Inggris dan inflasi Jepang yang di atas ekspektasi pelaku pasar keuangan global.

Naiknya harga surat utang negara (SUN) itu seiring dengan apresiasi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara lain. Data Refinitiv menunjukkan menguatnya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield).

Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield yang menjadi acuan hasil investasi juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.

SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. Keempat seri yang menjadi acuan pasar adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun.

Seri acuan yang paling menguat adalah FR0068 yang bertenor 15 tahun dengan penurunan yield 6,4 basis poin (bps) menjadi 7,67%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.

 

Yield Obligasi Negara Acuan 20 Dec'19

Seri

Jatuh tempo

Yield 19 Dec'19 (%)

Yield 20 Dec'19 (%)

Selisih (basis poin)

Yield wajar PHEI 20 Dec'19 (%)

FR0077

5 tahun

6.581

6.519

-6.20

6.5003

FR0078

10 tahun

7.24

7.185

-5.50

7.1296

FR0068

15 tahun

7.743

7.679

-6.40

7.5891

FR0079

20 tahun

7.847

7.797

-5.00

7.7683

Sumber: Refinitiv


Apresiasi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) masih menguat. Indeks tersebut naik 0,84 poin (0,32%) menjadi 266,82 dari posisi kemarin 265,98.

Penguatan SBN hari ini juga membuat selisih (spread) yield obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan yield surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 525 bps, menyempit dari posisi kemarin 533 bps. Yield US Treasury 10 tahun naik 2,7 bps hingga 1,93% dari posisi kemarin 1,9%.

Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 1.064,76 triliun SBN, atau 38,51% dari total beredar Rp 2.765 triliun berdasarkan data per 19 Desember.

Artinya, sejak akhir pekan lalu, investor asing tercatat keluar dari pasar SUN senilai Rp 1,94 triliun, dan sejak awal bulan masih defisit Rp 3,04 triliun. Angka kepemilikannya masih positif Rp 171,51 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama.

Dari pasar surat utang negara berkembang dan negara maju, apresiasi harga terjadi secara luas sehingga yield mayoritas obligasi negara turun.

 

Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang

Negara

Yield 19 Dec'19 (%)

Yield 20 Dec'19 (%)

Selisih (basis poin)

Brasil (BB-)

7.065

7.115

5.00

China (A+)

3.249

3.247

-0.20

Jerman (AAA)

-0.236

-0.237

-0.10

Prancis (AA)

0.062

0.064

0.20

Inggris Raya (AA)

0.803

0.806

0.30

India (BBB-)

6.746

6.598

-14.80

Jepang (A)

0.008

0.012

0.40

Malaysia (A-)

3.399

3.393

-0.60

Filipina (BBB)

4.492

4.47

-2.20

Rusia (BBB)

6.4

6.38

-2.00

Singapura (AAA)

1.722

1.721

-0.10

Thailand (BBB+)

1.595

1.57

-2.50

Amerika Serikat (AAA)

1.908

1.935

2.70

Afrika Selatan (BB+)

8.28

8.245

-3.50

Sumber: Refinitiv



TIM RISET CNBC INDONESIA


(irv/irv) Next Article MAMI: Yield Obligasi RI 10 Tahun Berpeluang Turun Ke 6%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular