
Tak Acuhkan Pemakzulan, Wall Street Berpeluang Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Amerika Serikat (AS) berpeluang menguat pada perdagangan Kamis (19/12/2019) karena pelaku pasar cenderung mengacuhkan pemakzulan Presiden AS Donald Trump dengan mengacu pada sejarah.
Pada pukul 07:30 pagi waktu setempat, indeks futures Dow Jones Industrial Average menguat 24 poin, mengindikasikan kenaikan sebesar 52 poin. Indeks futures S&P 500 dan Nasdaq 100 juga menguat tipis.
House of Representatives (DPR) AS pada Rabu melakukan pemungutan suara yang berujung pada pemakzulan (impeachment) Trump karena menyalahgunakan kekuasaan dan menghalangi penyidikan Kongres.
Trump menjadi presiden ketiga dalam sejarah AS yang dijerat dengan tuduhan kejahatan tingkat tinggi dan penyalahgunaan kekuasaan, yang membawanya pada pengadilan di Senat yang dikontrol oleh kubu Republik pendukung Trump.
Melihat realita politik tersebut, bursa saham berpeluang melanjutkan penguatan karena kemungkinan Senat meloloskan dakwaan itu sangatlah kecil. Pelaku pasar memperkirakan skenario yang dialami Presiden AS Bill Clinton bakal terulang, di mana sang presiden lolos dari jeratan pemakzulan tersebut.
Indeks S&P 500 naik nyaris 7% sejak Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengajukan penyidikan terkait pemakzulan pada September. Pada proses impeachment Clinton, indeks yang sama juga meroket sebesar 26%.
Pelaku pasar bakal mencermati beberapa data perekonomian seperti klaim pengangguran mingguan, data manufaktur Fed Philadelphia periode Desember, dan neraca transaksi kuartal ketiga yang bakal dirilis bersamaan dengan pembukaan pasar. Demikian juga dengan data penjualan rumah lama per November.
TIM RISET CNBC INDONESIA(ags/ags) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?