Analisis Teknikal IHSG

Penguatan 4 Hari Terputus, IHSG Besok Berpotensi Merah Lagi

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
19 December 2019 20:35
Penguatan 4 hari beruntun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya terhenti pada hari ini Kamis (19/12/2019) karena profit taking.
Foto: Pasar Modal Indonesia merayakan 42 tahun diaktifkannya kembali oleh pemerintah Republik Indonesia, sejak 10 Agustus 1977. (CNBC Indonesia/Monica Wareza)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penguatan 4 hari beruntun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya terhenti pada hari ini Kamis (19/12/2019) karena profit taking yang dilakukan pelaku pasar,  IHSG melemah dengan penurunan sebanyak 37 poin (-0,59%)ke level 6.237.

Sepanjang perdagangan IHSG hanya bergerak di zona merah yang menandakan tekanan jual lebih mendominasi. Volume perdagangan tercipta hanya Rp 7,97 triliun, turun dibandingkan perdagangan kemarin yang mencapai Rp 10,39 triliun. Hal ini menandakan gairah pada pasar saham sedikit turun.

Secara teknikal, IHSG masih bergerak di atasgaris rata-rata nilainya (moving average) dalam lima hari terakhir (MA5) yang menandakan kecenderungan naik masih terlihat.

Namun, IHSG mulai dibayangi penurunan seiring terbentuknya pola bearish engulfing yang menjadi ciri-ciri pembalikan arah tren dari naik menjadi turun, sehingga potensi penguatannya pada esok hari akan semakin terbatas. Ada potensi besok IHSG melemah menguji level support pada 6.220.

Sumber: Refinitiv

Pelemahan yang dialami IHSG sudah terbaca ketika dibuka turun sebesar 0,2%, tekanan pada semakin besar karena aksi ambil untung (profit taking) pelaku pasar terutama pada saham-saham berkapitalisasi besar di sektor keuangan dan infrastruktur, sesi I pun ditutup turun 0,43% ke level 6.260.

Pada sesi II pelaku pasar mengarahkan fokusnya kepada Bank Indonesia (BI) yang akan mengumumkan kebijakan suku bunganya, benar saja BI menahan BI 7 Day RR di 5% sesuai dengan prediksi pasar.

Akan tetapi bukan suku bunga yang membuat pelaku pasar khawatir tetapi pengumuman Gubernur BI yang mengumumkan pertumbuhan kredit November 2019 hanya 6,53%, turun dari bulan Oktober sebesar 7,89% dan menjadi yang terloyo dalam 25 bulan terakhir.

Hal ini membuat sektor keuangan tertekan dengan ditutup melemah sebesar 0,73% dan menyumbang poin pelemahan terbanyak sebesar 16 poin. Tekanan pada IHSG juga didapat dari investor asing yang membukukan jual bersih (net sell) senilai Rp 126 miliar di pasar reguler.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular