Presiden Trump Dimakzulkan, Rupiah Kena Getahnya!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
19 December 2019 17:46
Presiden Trump Dimakzulkan, Rupiah Kena Getahnya!
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (19/12/2019), tetapi masih mampu bertahan di bawah Rp 14.000/US$.

Rupiah membuka perdagangan stagnan di level Rp 13.970/US$. Selepas itu, rupiah masuk ke zona merah, hingga melemah 0,18% ke level Rp 13.995/US$.

Sepanjang perdagangan hari ini tidak sekalipun rupiah mencicipi zona hijau, meski mampu memangkas pelemahan dan mengakhiri perdagangan di level Rp 13.980/US$, melemah 0,07% di pasar spot, melansir data Refinitiv.



Pergerakan rupiah sama dengan mayoritas mata uang utama Asia lainnya yang melemah melawan dolar AS. Pemakzulan Presiden AS, Donald Trump, menjadi penyebab buruknya kinerja mata uang utama Asia.

Hingga pukul 16:20 WIB, rupee India menjadi mata uang dengan kinerja terburuk setelah melemah 0,28%. Sementara won Korea Selatan dan baht Thailand menjadi mata uang yang berhasil mencatat penguatan pada hari ini. 

Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Benua Kuning pada hari ini.

House of Representatives (DPR) AS resmi memakzulkan Presiden AS Donald Trump pada Selasa waktu setempat. Ada dua alasan yang membuat DPR AS melakukan hal tersebut. Pertama, Trump didakwa menyalahgunakan kekuasaannya ketika menahan bantuan pendanaan bagi Ukraina guna mendorong investigasi terhadap lawan politiknya Joe Biden.

Pada tanggal 25 Juli lalu, Trump kedapatan melakukan panggilan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Dalam kesempatan itu Trump meminta Zelensky melakukan penyelidikan yang menargetkan Joe Biden dan putranya, Hunter Biden.

Untuk diketahui, Joe Biden merupakan mantan wakil presiden di era Barack Obama. Kini, Biden merupakan salah satu penantang utama Trump dalam pemilihan presiden yang akan digelar di tahun 2020.



Disebutkan bahwa dalam kesempatan itu, Trump menjadikan dana bantuan keamanan untuk Ukraina yang bernilai hampir US$ 400 juta sebagai senjata menekan Zelensky agar mau menuruti permintaan Trump. Banyak pihak percaya alasan Trump melakukan ini adalah untuk memastikan kemenangannya di pemilu tahun depan.

Kemudian, Trump juga didakwa karena dianggap menghalangi Kongres dalam melakukan penyelidikan terhadap dirinya. Hal ini dilakukan oleh Trump dengan melarang para pembantunya di Gedung Putih untuk memberikan kesaksian di sidang penyelidikan Trump.

Anggota DPR AS menggolkan pasal penyalahgunaan kekuasaan dengan skor 230-197. Sementara itu, pasal kedua yang menyebut bahwa Trump telah menghalangi Kongres dalam melakukan penyelidikan terhadap dirinya, digolkan dengan skor 229-198. Sehingga Trump resmi dimakzulkan oleh DPR 

Meski demikian, proses pemakzulan Trump masih belum selesai. Pengadilan pemakzulan Trump kini akan digelar di Senat AS, yang akan menentukan apakah Presiden AS ke-45 ini harus keluar dari Gedung Putih atau membebaskannya dari dua dakwaan pemakzulan.

Berbeda dengan DPR yang dikuasai Partai Demokrat selaku oposisi, Senat AS dikuasai oleh Partai Republik yang merupakan partai pemerintah di bawah Presiden Trump. 

Dari 100 kursi Senat, Partai Republik menguasai 53 kursi, dan untuk memakzulkan Trump dibutuhkan setidaknya 67 suara. Dengan demikian, lengsernya Trump dari kursi AS 1 sepertinya kecil akan terjadi. Tetapi tetap saja sentimen pelaku pasar terlanjur memburuk, yang membebani kinerja mata uang utama Asia, termasuk rupiah. 



Sementara itu dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga sebesar 5%. Keputusan tersebut sesuai dengan konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan BI 7 Day Reverse Repo Rate bertahan di 5%.

"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 Desember 2019 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Gedung BI, Kamis (19/8/2019).

BI juga optimistis dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020, dengan memproyeksikan sebesar 5,1-5,5%, sementara untuk pertumbuhan ekonomi tahun ini diprediksi sebesar 5,1%.

Rupiah hanya mampu memangkas pelemahan setelah pengumuman BI tersebut, belum mampu memukul balik dolar AS di menit-menit akhir seperti yang dilakukan dua hari terakhir.

Perry melihat pemakzulan Trump bisa menekan rupiah. "Perundingan dagang AS-China, Brexit, dan sebagainya tentu mempengaruhi pergerakan di pasar keuangan global, khususnya dari waktu ke waktu atau jangka pendek. Terkait impeachment, dalam jangka pendek tentu akan mempengaruhi kondisi pasar keuangan global termasuk nilai tukar," kata dia.

Namun, lanjut Perry, seberapa dalam pengaruh dari isu eksternal akan tergantung dari kondisi negara masing-masing. Dia menegaskan bahwa pengaruhnya di Indonesia relatif kecil.

TIM RISET CNBC INDONESIA



(pap/pap) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular