
Meski Wall Street Galau, IHSG Bisa Catatkan Penguatan 5 Hari

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari Rabu (18/12/2019) berhasil ditutup dengan kenaikan 42 poin (0,68%) ke level 6.287, dengan demikian IHSG telah menguat selama 4 hari secara beruntun.
Untuk perdagangan hari ini Kamis (19/12/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan kembali menguat dengan potensi pergerakan berada pada level 6.275 hingga 6.350.
Dari global khususnya bursa Wall Street Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama ditutup bervariatif. Dow Jones turun 27 poin (-0,10%) menjadi 28.239, S&P 500 berkurang 1 poin (-0,04%) menjadi 3.191, dan Nasdaq meningkat 4 poin (0,05%) menjadi 8.827.
Pelaku pasar AS sebenarnya masih dilanda sentimen positif dari pernyataan Presiden Trump dan Pejabat China yang mengumumkan bahwa telah tercapai perjanjian dagang fase satu.
Beijing mengatakan setuju untuk membeli sejumlah miliaran dolar produk pertanian dari AS, sementara Trump mengatakan dia tidak akan memberlakukan tarif baru yang direncanakan pertengahan bulan ini. Rencananya Kesepakatan tersebut akan dikonfirmasikan pada minggu pertama Januari tahun depan.
Tetapi sayang sentimen positif tersebut terbebani penurunan pada saham FedEx lebih dari 9% karena laporan keuangan Kuartalan yang mengecewakan. Pendapatan perusahaan di bawah harapan para analis, FedEx juga memangkas proyeksi keuangannya lebih rendah untuk sisa tahun 2019.
Dari dalam negeri, kontribusi investor asing pada bursa saham meningkat dengan penguasaan perdagangan kemarin hingga 38,6%. Asing kemarin juga mencatatkan beli bersih (net buy) senilai Rp 1,26 triliun di pasar reguler, angka net buy tersebut bahkan bertambah menjadi Rp 2,63 triliun jika ditambah dengan transaksi negosiasi dan tunai di bursa.
Adapun rilis data yang perlu dicermati hari ini Kamis (19/12) berasal dari Bank Indonesia (BI) yang rencananya akan mengumumkan kebijakan suku bunga terbarunya pukul 14:00 WIB. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan BI 7 Day Reverse Repo Rate tetap bertahan di 5%.
Secara teknikal IHSG masih bullish dengan berhasil mencatatkan penguatan tertinggi secara harian (intraday) pada perdagangan kemarin. Tren penguatan juga terlihat dari posisinya yang kokoh bergerak di atas rata-rata nilainya (moving average) dalam lima hari dan 20 hari terakhir (MA5 dan MA20).
Indeks berpotensi menguat hari ini dengan menguji resistance level yaitu menutup celah penurunan (gap down) yang terbentuk pada 13 September pada level 6.318.
![]() |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!