
Eforia Fase 1 Awet, Wall Street Dibuka Menguat ke Jalur Hijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Amerika Serikat (AS) dibuka ke jalur hijau pada Rabu (18/12/2019), berupaya memperpanjang penguatan beruntunnya menjadi 6 hari. Reli tersebut diperberat oleh kinerja emiten pengiriman global FedEx yang kurang memuaskan.
Pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB), Indeks Dow Jones Industrial Average naik 30 poin (0, 1%), dan bertambah jadi 50 poin (0,18%) ke 28.316,82 selang 15 menit kemudian. Indeks &P 500 tumbuh 5,21 poin (0,16%) ke 3.198,03 dan Nasdaq menguat 16,47 poin (0,2%) ke 8.840,86.
Penguatan 5 hari beruntun di pasar terjadi setelah Presiden AS Donald Trump dan pejabat China mengumumkan bahwa kedua negara dengan perekonomian terbesar dunia tersebut mencapai kesepakatan dagang fase pertama.
Beijing dikabarkan siap membeli produk pertanian AS senilai miliaran dolar dan AS siap menarik beberapa pengenaan tarif. Meski belum ada kesepakatan hitam di atas putih, perwakilan dagang AS Robert Lighthizer menyebutkan penandatanganan akan dilaksanakan pada Januari.
"AS dan China bergerak stabil meski lambat dalam membuat kemajuan dalam kesepakatan dagang tetapi tetap dipersepsikan akan terjadi," tutur perencana investasi MKM Partners in a note. Because of this, "we see the U.S. likely continuing to outperform."
FedEx yang membukukan kinerja keuangan kuartalan mengecewakan dengan laba bersih dan pendapatan di bawah ekspektasi analis akibat hilangnya "pelanggan besar". Perseroan juga memangkas target kinerja tahun ini. Akibatnya, saham perseroan terjun bebas hingga 7%.
"Kami mengantisipasi angin kencang akan meniup dan tahun depan menjadi periode perbaikan yang moderat," tutur analis Oppenheimer Scott Schneeberger dalam laporan risetnya. "Namun dengan margin layanan Express/Ground di bawah tren historis, kami mengantisipasi FedEx bakal menyajikan pembuktiannya dalam beberapa kuartal ke depan."
TIM RISET CNBC INDONESIA(ags/ags) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?