Energi Reli Belum Habis Total, Wall Street Dibuka Variatif

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
17 December 2019 21:52
Bursa saham AS dibuka menguat tipis pada Selasa (17/12/2019) setelah sebelumnya mencetak kenaikan empat hari berturut-turut.
Foto: Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka menguat tipis pada Selasa (17/12/2019) setelah sebelumnya mencetak kenaikan empat hari berturut-turut. Saham Boeing menjadi pemberat utama dengan terperosok 1,3% menyusul rencana raksasa pesawat terbang tersebut menghentikan sementara produksi 737 Max.

Pada pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB), Indeks Dow Jones Industrial Average naik 3 poin (0,0001%), dan bertambah menjadi 16 poin (0,06%) ke 28.251,88 selang 20 menit kemudian. Indeks &P 500 bertambah 1,21 poin (0,04%) ke 3.192,23. Sebaliknya, Nasdaq turun 7,11 poin (-0,08%) ke 8.807,11.

Pada Senin kemarin, Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq telah menyentuh titik tertingginya menyusul kesepakatan awal antara AS dan China. Akhir pekan lalu, Presiden Donald Trump dan pejabat China mengumumkan bahwa AS dan China menyetujui kesepakatan fase pertama.

Beijing dikabarkan siap membeli produk pertanian AS senilai miliaran dolar dan AS siap menarik beberapa pengenaan tarif. Meski belum ada kesepakatan hitam di atas putih, perwakilan dagang AS Robert Lighthizer menyebutkan penandatanganan akan dilaksanakan pada Januari.

Lighthizer kepada Fox Business pada Selasa juga mengatakan bahwa kesepakatan fase pertama tersebut "benar-benar bisa dilaksanakan." Komentar ini menyelamatkan indeks futures Dow Jones sehingga beralih ke zona hijau setelah sempat memerah.

Beberapa persoalan yang masih harus dinegosiasikan ke depannya adalah mengenai pencabutan peraturan wajib transfer teknologi, yang baru diperjelas dalam pembahasan fase kedua.

"Kenaikan kemarin membantu reli parabolik untuk berlanjut, dan meski saat ini jenuh beli, ... belum ada bukti untuk mengarahkan pembalikan harga-harga saham," tutur Mark Newton, Pengelola Newton Advisors, dalam laporan risetnya, sebagaimana dikutip CNBC International.

Sepanjang tahun berjalan, indeks S&P 500 telah meroket 27,3%, kenaikan tahunan terbesar sejak 2013. Sementara itu, indeks Dow Jones dan Nasdaq masing-masing menguat 21% dan 32,8%.

Pelaku pasar hari ini akan memantau data izin pembangunan perumahan per November, survei eksekutif bisnis Desember. Demikian juga dengan angka produksi industri November dan pembukaan lapangan kerja serta survei pergantian tenaga kerja (JOLTS).

Sejauh ini, data yang sudah dirilis adalah data perizinan pembangunan perumahan baru yang naik ke level tertingginya dalam 12½ tahun.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular