Kondisi Global Membaik, IHSG Bakal Positif Jelang Tutup Tahun

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
13 December 2019 19:36
Penguatan IHSG pada Jumat membuat kinerja tahun berjalan indeks bursa tersebut masuk ke jalur positif, dengan tumbuh 0,05%.
Foto: Infografis/ Harga Saham Tertinggi di Bursa Efek Indonesia/ Aristya Rahadian Krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - Menjelang berakhirnya perdagangan tahun 2019, secara efektif Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan diperdagangkan selama sembilan hari saja, untungnya kinerja IHSG sudah positif yakni tumbuh 0,05% sepanjang tahun berjalan seiring kondisi global yang membaik.

IHSG pada perdagangan Jumat (13/12/2019) ditutup dengan kenaikan 57 poin (+0,94%) pada level 6.197, yang menjadikan level penutupan tertinggi dalam lima minggu terakhir. Ada beberapa hal yang membuat IHSG di sisa pekan tahun ini akan lebih positif tentunya, faktor-faktor yang berpotensi jadi penentu yakni:

CNBC International memberitakan bahwa China dan AS secara prinsip meneken kesepakatan dagang fase pertama. Sebagai bagian dari kesepakatan, AS akan mencabut tambahan tarif yang bakal diberlakukan pada Minggu.

AS juga mengajukan pemangkasan tarif atas produk China senilai total US$ 360 miliar hingga 50%. Seorang sumber yang menolak disebutkan identitasnya mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump fokus pada sebesar apa China bakal membeli produk pertanian AS.

"Hal ini sudah berlangsung berlarut-larut dan kita akhirnya mendengar kabar bagus... Namun pertanyaannya kemudian sejauh mana ini sudah terefleksi di pasar sekarang?," tutur Mike Wilson, Chief U.S. Equity Strategist Morgan Stanley.

Selain perang dagang, pelaku pasar juga sedang menyoroti dunia perpolitikan di Britania Raya dengan diselenggarakannya Pemilihan Umum yang mulai dilaksanakan pada Kamis, 12 Desember 2019. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson diperkirakan memenangkan kembali pemilihan umum (Pemilu) di Inggris.

Menurut exit poll, Partai Konservatif yang dipimpin Boris Johnson memenangkan 368 kursi parlemen atau bertambah 50 kursi dari sebelumnya. Melihat perkembangan tersebut, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah memberi ucapan selamat kepada Boris Johnson atas kemenangan di pemilu tersebut.

"Inggris dan AS sekarang kini bebas untuk mencapai Kesepakatan Perdagangan baru yang besar setelah BREXIT. Kesepakatan ini memiliki potensi untuk menjadi jauh lebih besar dan lebih menguntungkan dari kesepakatan apapun yang dapat dibuat dengan Uni Eropa. Merayakan Boris!" sebut Trump melalui Tweetnya.

Fenomena window dressing berpotensi mengantarkan IHSG tumbuh positif tahun ini. Kemungkinan tersebut terbuka karena dalam 10 hari pertama di bulan Desember IHSG telah naik 171 poin atau 2,86%, penguatan tersebut juga didorong semua sektor yang menghijau.

Secara harga, pada sisa tahun ini cukup banyak saham unggulan di bursa yang harganya masih negatif sehingga menggiurkan untuk menjadi target investasi dan mengangkat IHSG. Potensi tersebut terutama datang dari saham-saham sektor konsumer yang masih anjlok 21,24%, sektor pertambangan amblas 12,87%, aneka industri terpangkas 12,87%.

Pada perdagangan hari ini investor asing membukukan beli bersih (net buy) di pasar reguler yang cukup besar hingga Rp 451 miliar. Nilai tersebut membuat asing pada pekan ini mencatatkan net buy Rp 207,89 miliar di semua pasar. Hal ini berpotensi mengikis net sell asing sepanjang tahun ini di pasar reguler yang masih sebesar Rp 26,34 triliun.



Wajar Jika IHSG mengalami penguatan bulan ini, mengingat selama bulan November IHSG terkoreksi cukup dalam hingga 216 poin atau sebesar 3,48%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular