
Jual Bank Permata, Saham Astra International Melejit 4,2%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
13 December 2019 10:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga Saham PT Astra International Tbk (ASII) melaju di zona hijau pada perdagangan hari ini. Hingga berita ini diturunkan, harga saham ASII melejit hingga 4,2% ke level Rp 6.825/unit.
Harga saham ASII melejit seiring dengan aksi korporasi yang dilakukan oleh perusahaan yakni menjual Bank Permata ke tangan Bangkok Bank.
Setelah menjadi misteri selama lebih dari setahun, akuisisi Bank Permata akhirnya kini menjadi jelas. Bangkok Bank nantinya akan menguasai sebanyaj 89,12% dari saham Bank Permata.
Transaksi akan dilaksanakan berdasarkan valuasi yang disepakati yakni di harga sebesar 1,77 kali lipat dari nilai buku Bank Permata (yang masih akan disesuaikan). Jika dihitung berdasarkan nilai buku Bank Permata pada 30 September 2019, harga pembelian indikatif adalah senilai Rp 1.498 per unit dan nilai transaksi indikatif akan mencapai Rp 37,43 triliun (sekitar US$ 2,67 miliar atau THB 81,01 miliar).
Untuk diketahui, Astra International dan Standard Chartered Bank sama-sama menguasai saham Bank Permata dengan porsi 44,56%. Jika dihitung dari nilai transaksi indikatif yang mencapai Rp 37,43 triliun, Astra International akan meraup dana segar senilai Rp 18,715 triliun dari penjualan saham Bank Permata. Dana segar tersebut bisa digunakan untuk pengembangan bisnis mereka di sektor-sektor lain.
Sebagai informasi, Astra International merupakan sebuah perusahaan konglomerasi yang membawahi berbagai sektor bisnis seperti otomotif, alat berat, agrikultur, logistik, hingga teknologi informasi. Utamanya, pendapatan perusahaan berasal dari lini bisnis otomotif.
Per 9 bulan pertama 2019, perusahaan membukukan penjualan senilai Rp 177 triliun, sementara laba bersih adalah senilai Rp 15,9 triliun. Aset perusahaan per akhir September 2019 adalah senilai Rp 358,1 triliun.
Sejauh ini, Astra International masih menjadi pemain dengan pangsa pasar terbesar di pasar otomotif Indonesia. Per September 2019, pangsa pasar mobil Astra International berada di angka 53%, naik dari posisi per September 2018 yang sebesar 50%.
Dana segar yang diraup oleh Astra International dari penjualan Bank Permata ada kemungkinan akan dialokasikan bagi pengembangan mobil listrik yang diproyeksikan akan mendatangkan demand yang besar di masa depan.
Dalam 5 tahun ke depan, PT Toyota-Astra Motor yang sebesar 50% sahamnya dimiliki oleh Astra International diketahui berkomitmen untuk menggelontorkan investasi senilai Rp 28 triliun untuk pengembangan mobil listrik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Kinclong, Laba Bersih Astra Melesat 84%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular