Analisis Teknikal

AS-China Tabur Harapan, IHSG Bisa Rebound

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
13 December 2019 08:57
Potensi penguatan salah satunya didorong hubungan yang semakin mesra antara Amerika Serikat dengan China.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lagi-lagi tertekan dengan ditutup turun sebanyak 40 poin atau minus 0,66% ke level 6.139 pada perdagangan kemarin.

Untuk perdagangan hari Juamat (12/12/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan kembali menguat dengan potensi pergerakan pada level 6.125 hingga 6.200. Potensi penguatan salah satunya didorong hubungan yang semakin mesra antara Amerika Serikat dengan China.

Trump mengatakan melalui akun twitternya bahwa kedua belah pihak sudah sangat dekat kesepakatan besar. "Mereka (China) menginginkannya, dan begitu juga kita! " tweet Trump.

Akibat sentimen positif tersebut, tiga indeks utama di bursa Wall Street ditutup pada zona hijau. Dow Jones naik 220 poin (+0,79%) menjadi 28.132, S&P 500 bertambah 26 poin (0,86%) menjadi 3.168, dan Nasdaq meningkat 63 poin (0,73%) menjadi 8.717.

Pelaku pasar di Negeri Paman Sam juga mengapresiasi langkah Bank Sentral AS yang menahan suku bunga acuannya atau Fed Fund Rate di kisaran 1,5%-1,75%, hal itu dikarenakan sepanjang 2019 the Fed telah memangkas suku bunganya sebanyak 75 basis poin (bps).

Dari dalam negeri, pelemahan pada IHSG kemarin diikuti naiknya transaksi menjadi Rp 9,16 triliun, lebih besar dari transaksi sehari sebelumnya yang hanya tercipta Rp 6,17 triliun. Naiknya volume yang diikuti penurunan menandakan tekanan jual yang mendominasi.

Tekanan jual yang dilakukan oleh investor asing juga turut memperberat langkah IHSG untuk bangkit, kemarin asing membukukan jual bersih (net sell) senilai Rp 188,36 miliar.

Secara teknikal, posisi IHSG memang kebali bergerak di bawah nilai rata-ratanya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5), yang digambarkan melalui garis melintang pada grafik.

Potensi berbalik arah menguat sejatinya masih tetap ada, mengingat level penahan koreksi (support level) yang berada di level 6.137 belum mampu ditembus sehingga kecenderungan untuk bangkit masih terbuka.

Ada Secercah Harapan Hubungan AS-China, IHSG Bisa ReboundSumber: Refinitiv

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular