
Fenomena Window Dressing Kian Nyata, Ini Buktinya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdagangan saham di bursa telah memasuki hari ke-10 pada Desember, bulan yang kental akan fenomena window dressing. Sejauh ini, gejala gejala mengarah ke sana masih terekam di bursa saham.
Window Dressing adalah kondisi di mana harga-harga saham di bursa cenderung naik terutama menjelang tutup tahun. Chief Investment Officer KISI Asset Management Susanto Chandra menilai aksi window dressing biasanya dilakukan manajer investasi pada saham perusahaan dengan nilai kapitalisasi (market capitalization) besar di bursa.
Fenomena tersebut kemungkinan akan terjadi lagi tahun ini mengingat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah mengalami kenaikan 171 poin atau 2,86% dalam 10 hari awal di bulan Desember. Secara sektoral, properti memimpin kenaikan dengan penguatan 6,9% disusul pertambangan dengan 6,63%.
Di sisi lain, penguatan paling rendah dibukukan sektor perdagangan dengan 0,95%. Berikut data lengkap kinerja indeks sektoral di PT Bursa Efek Indonesia (BEI):
Wajar Jika IHSG mengalami penguatan awal bulan ini, mengingat selama bulan November mengalami koreksi cukup dalam, sebanyak 216 poin atau sebesar 3,48%. Ini membuat valuasi harga-harga saham unggulan di bursa menjadi kian murah sehingga menggiurkan untuk target investasi, maupun target window dressing.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!