Fenomena Window Dressing Kian Nyata, Ini Buktinya!

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
10 December 2019 20:51
Perdagangan bursa telah memasuki hari ke-10 Desember. Sejauh ini, gejala window dressing masih terekam terjadi di bursa saham.
Foto: Star Market di Bursa Shanghai/Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdagangan saham di bursa telah memasuki hari ke-10 pada Desember, bulan yang kental akan fenomena window dressing. Sejauh ini, gejala gejala mengarah ke sana masih terekam di bursa saham.

Window Dressing adalah kondisi di mana harga-harga saham di bursa cenderung naik terutama menjelang tutup tahun. Chief Investment Officer KISI Asset Management Susanto Chandra menilai aksi window dressing biasanya dilakukan manajer investasi pada saham perusahaan dengan nilai kapitalisasi (market capitalization) besar di bursa.

Fenomena tersebut kemungkinan akan terjadi lagi tahun ini mengingat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah mengalami kenaikan 171 poin atau 2,86% dalam 10 hari awal di bulan Desember. Secara sektoral, properti memimpin kenaikan dengan penguatan 6,9% disusul pertambangan dengan 6,63%.

Di sisi lain, penguatan paling rendah dibukukan sektor perdagangan dengan 0,95%. Berikut data lengkap kinerja indeks sektoral di PT Bursa Efek Indonesia (BEI):

Wajar Jika IHSG mengalami penguatan awal bulan ini, mengingat selama bulan November mengalami koreksi cukup dalam, sebanyak 216 poin atau sebesar 3,48%. Ini membuat valuasi harga-harga saham unggulan di bursa menjadi kian murah sehingga menggiurkan untuk target investasi, maupun target window dressing.

Secara historis, dalam 18 tahun terakhir, IHSG pada bulan Desember selalu ditutup dengan warna hijau. Kenaikan terbesar secara persentase terjadi pada bulan Desember tahun 2003 sebesar 12,12%, sedangkan yang terendah tahun 2013 sebesar 0,42%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular