
Rentan Koreksi, Ini Tanda-tanda IHSG Besok Bisa Koreksi Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Penguatan tiga hari beruntun yang dialami Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya terhenti hari ini Selasa (10/12/2019) dengan ditutup turun 10 poin atau -0,17% ke level 6.183.
Secara teknikal, potensi pelemahannya kembali terbuka seiring terbentuknya pola bintang jatuh (shooting star) pada grafik bertipe candlestick. Pola tersebut menggambarkan tekanan jual yang lebih besar dibandingkan tekanan beli.
Meski dibayangi penurunan, sejatinya IHSG masih dalam fase tren kenaikannya. Hal ini terlihat dari posisinya yang masih kokoh bergerak di atas nilai rata-ratanya dalam sepuluh hari terakhir (moving average/MA10) yang digambarkan dengan garis melintang berwarna ungu.
![]() |
Pelemahan IHSG mulai terlihat ketika dibuka dengan pelemahan 0,11% karena terkena efek negatif dari pelemahan Wall Street, lima menit kemudian IHSG kembali ke zona hijau berkat dorongan beli dari investor domestik.
Namun sangat disayangkan penguatan yang terjadi tidak diimbangi dengan aksi beli investor asing yang justru cenderung menjual sehingga sesi I ditutup dengan pelemahan 0,13% ke level 6.185. Pada sesi II, tekanan masih menyelimuti IHSG hingga berakhir dengan terkoreksi.
Faktor global membuat investor asing hari ini kembali membukukan jual bersih (net sell) senilai Rp 193,9 miliar, padahal pada perdagangan kemarin asing membukukan net buy senilai Rp 71,7 miliar.
Investor global kembali menaruh fokusnya kepada hubungan antara AS dengan China, pasalnya AS berpotensi akan menaikkan tarif impor produk asal China seperti digaungkan sebelumnya mulai hari Minggu (15/12/2019) akhir pekan ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!