
Pengangguran Anjlok Seperti Era 1969, Wall Street Dibuka Naik

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) melesat pada pembukaan perdagangan Jumat (6/12/2019) ditopang pertumbuhan lapangan kerja yang melampaui ekspektasi analis.
Pada pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB), Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 253 poin (0,9%), dan berlanjut menjadi 285,4 poin (1,03%) ke 27.963,19 selang 40 menit kemudian. Indeks Nasdaq naik 79,07 poin (0,92%) ke 8.650,13 sementara indeks S&P 500 bertambah 27,55 poin (0,88%) ke 3.144,98.
Indeks saham sektor finansial menjadi penopang kenaikan indeks S&P 500, dengan menguat 1,3%, menyusul anjloknya angka pengangguran menjadi 3,5%, yang merupakan level terendah seperti yang dicetak pada tahun 1969.
Ekonomi AS menambah 266.000 lapangan kerja pada November, menurut angka yang dirilis Departemen Tenaga Kerja. Angka ini jauh melampaui polling Dow Jones yang hanya memperkirakan 187.000 tenaga kerja baru.
"Ada banyak hal yang bisa disukai dari data hari ini, tak banyak membangkitkan pertanyaan. Ini secara esensial berarti siklus pelonggaran The Fed usai dan AS berada di posisi lebih baik dalam negosiasi perang dagang," tutur Mike Loewengart, Wakil Presiden Strategi Investasi E-Trade.
Laporan ini muncul di tengah sinyal bercampur mengenai perkembangan perang dagang AS-China pekan ini. China menuntut tarif dibatalkan dalam perjanjian dagang "fase satu". Presiden AS Donald Trump lalu mengatakan bahwa dia bisa menunda kesepakatan hingga tahun depan.
Namun pada Kamis, Trump mengatakan bahwa kedua negara kian mendekati kesepakatan dagang. China juga mengulurkan iktikad baik dengan membatalkan tarif impor produk babi dan kedelai AS. Jika belum ada kesepakatan hingga 15 Desember, maka Washington akan menetapkan tarif baru terhadap produk China senilai total US$ 156 miliar.
Pelaku pasar juga menunggu data sentimen konsumen per Desember, angka perdagangan grosir Oktober, dan data kredit konsumer pada sesi selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA(ags/ags) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?