Analisis Teknikal IHSG

Trump Tunda Deal Dagang AS-China, IHSG Masih Bisa Naik Besok

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
04 December 2019 18:50
Faktor global yang kurang kondusif membuat IHSG pada Rabu (4/11/2019) ini ditutup dengan melemah 21 poin atau 0,34% ke level 6.112.
Foto: Infografis/Trump Teken UU Hong Kong, China Ngamuk & Perang Dagang/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Faktor global yang kurang kondusif membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (4/11/2019) ini ditutup dengan melemah 21 poin atau 0,34% ke level 6.112.

Secara teknikal, IHSG cenderung berfluktuatif seiring terbentuknya pola capung (dragonfly doji). Pola tersebut menggambarkan tekanan beli di pasar saham masih meski IHSG ditutup melemah hari ini.

Untuk perdagangan esok hari, IHSG masih berpotensi menguat karena mampu mempertahankan posisinya dengan tetap bergerak di atas rata-rata nilainya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5).

Sumber: Refinitiv

Pelemahan IHSG sudah terlihat ketika mengawali perdagangan di zona merah akibat hubungan Amerika Serikat (AS) dengan China yang belum menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir. Presiden Trump mengatakan bisa menunda kesepakatan dagang dengan China hingga pemilihan presiden 2020 usai.

"Dalam beberapa hal, aku suka ide menunggu pemilu usai untuk meneken kesepakatan dengan China, tetapi mereka ingin kesepakatan sekarang dan kita akan lihat perjanjiannya bagus atau tidak," tutur Trump, sebagaimana dikutip CNBC International pada Selasa.

Kondisi global yang kurang kondusif tersebut membuat IHSG pada penutupan sesi I melemah 0,45% pada level 6.106. Pada sesi II, IHSG masih cenderung tertekan dalam zona merah karena aksi jual investor asing pada pasar.

Asing di pasar reguler hari ini membukukan penjualan bersih (net sell) senilai Rp 199 miliar, lebih besar dari net sell kemarin sebesar Rp 75,46 miliar. Namun pasca perdagangan, IHSG berhasil menipiskan pelemahan dengan hanya terkoreksi 0,34% karena aksi beli selektif pada saham-saham infrastruktur, pertambangan, properti, dan aneka industri.


TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular