
Skandal Harley & Brompton, Potensi Monopoli di Akuisisi LINK
Monica Wareza, CNBC Indonesia
04 December 2019 07:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir perdagangan kemarin berhasil mencatatkan penguatan di akhir perdagangan dengan naik tipis 0,06% ke level 6.133,9 indeks poin.
Performa IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga melemah. Indeks Nikkei anjlok 0,64%, indeks Strait Times turun 0,51%, indeks Kospi turun 0,38%, indeks Hang Seng melemah 0,2%. Hanya indeks Shanghai yang mencatatkan penguatan 0,31%.
Terdapat beberapa aksi emiten yang layak disimak untuk dijadikan pertimbangan dalam berinvestasi.
1. Ada Direksi Garuda di Airbus Pembawa Harley & Brompton Ilegal
Pihak PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) membenarkan terdapat direksi perusahaan dalam penerbangan Airbus milik Garuda dari Toulouse, Prancis ke bandara internasional Soekarno-Hatta.
VP Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan dalam penerbangan tersebut memang terdapat beberapa direksi dan petugas on board yang bertugas menjemput pesawat tersebut untuk dibawa ke Indonesia. Namun dia enggan menyebutkan lebih lanjut siapa saja direksi yang ada dalam pesawat tersebut.
2. Dapat Dana Tunai Jual OVO? Saham Multipolar Terbang 25%
Harga saham perusahaan Grup Lippo, PT Multipolar Tbk (MLPL) terbang pada perdagangan hari ini, Selasa (3/12/2019).
Ada ekspektasi di pelaku pasar, bahwa perseroan mendapatkan dana tunai dari penjualan OVO (salah satu perusahaan fintech terbesar di Indonesia) yang merupakan anak usaha perseroan.
Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia, harga saham MLPL melesat 25% ke level Rp 80/saham. Volume perdagangan tercatat mencapai 72,02 juta unit senilai Rp 5,77 miliar.
3. Didekati BEI Agar IPO, Ini Respon Traveloka
PT Trinusa Travelindo (Traveloka) menyebutkan langkah melepas saham lewat skema penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) adalah salah satu aksi korporasi yang positif yang bisa dilakukan perusahaan. Namun, saat ini perusahaan belum memprioritaskan IPO.
Public Relation Director Traveloka Sufintri Rahayu mengatakan meski IPO merupakan sebuah langkah positif, perusahaan masih fokus untuk melakukan pengembangan bisnis. Dengan demikian, divestasi saham ini masih belum menjadi prioritas.
4. Baru Rilis Lapkeu Q3, ENRG Akhirnya Cetak Laba Rp 166 M
Emiten yang masuk Grup Usaha Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) akhirnya mengumumkan kinerja keuangan per September 2019 atau 9 bulan pertama tahun ini kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa ini (3/12/2019) setelah dilakukan penelaahan terbatas. Mengacu data laporan keuangan, per September 2019, Energi Mega Persada akhirnya meraih laba US$ 11,89 juta atau setara Rp 166,46 miliar (asumsi kurs Rp 14.000/US$) dari September 2018 yang masih menderita rugi US$ 14,67 juta atau Rp 205,38 miliar.
5. MNC Vision Caplok Link Net, Ada Potensi Monopoli?
Anak usaha milik Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) kembali melakukan aksi korporasi dengan mengakuisisi kompetitornya di bisnis internet protocol television yakni PT Link Net Tbk (LINK). Agustus silam, IPTV baru saja mengakuisisi K-Vision.
IPTV dikabarkan akan mengambil alih porsi saham LINK yang dimiliki oleh Asia Link Dewa Pte Ltd (35,72%) dan PT First Media Tbk/KBLV (28,04%).
6. Belum Sebulan IPO, Disuspensi! Suspensi Dibuka, Auto Reject
Harga saham perusahaan jasa penyewaan infrastruktur energi, PT Ginting Jaya Energi Tbk. (WOWS) diperdagangkan menyentuh batas atas penolakan sistem alias auto reject atas (ARA) setelah sahamnya melesat 34,53% di level Rp 187/saham pada perdagangan Selasa ini (3/12/2019) usai suspensi dibuka Bursa Efek Indonesia (BEI).
Data perdagangan BEI mencatat, saham WOWS membukukan nilai transaksi sebesar Rp 7,91 miliar dengan volume perdagangan 44,72 juta saham dengan kapitalisasi pasar Rp 462,96 miliar.
7. Bali United Juara Liga 1 2019, Saham BOLA Meroket!
Harga saham PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA), pemilik klub sepak bola Bali United Senin kemarin (2/12/2019) berada pada tren rendah di level Rp 340/saham saat ditutup minus 3,41% setelah Bali United berhasil memastikan gelar juara Liga 1 2019.
Bali United keluar sebagai juara Liga 1 2019 usai mengalahkan Semen Padang 2-0 di Stadion Haji Agus Salim, Senin (2/12), seperti dikutip CNN Indonesia. Dua gol kemenangan Serdadu Tridatu dicetak Ilija Spasojevic di babak kedua. Gol pertama Spasojevic tercipta di menit ke-51 memanfaatkan umpan lambung dari Yabesroni.
(sef/sef) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Performa IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga melemah. Indeks Nikkei anjlok 0,64%, indeks Strait Times turun 0,51%, indeks Kospi turun 0,38%, indeks Hang Seng melemah 0,2%. Hanya indeks Shanghai yang mencatatkan penguatan 0,31%.
Terdapat beberapa aksi emiten yang layak disimak untuk dijadikan pertimbangan dalam berinvestasi.
Pihak PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) membenarkan terdapat direksi perusahaan dalam penerbangan Airbus milik Garuda dari Toulouse, Prancis ke bandara internasional Soekarno-Hatta.
VP Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan dalam penerbangan tersebut memang terdapat beberapa direksi dan petugas on board yang bertugas menjemput pesawat tersebut untuk dibawa ke Indonesia. Namun dia enggan menyebutkan lebih lanjut siapa saja direksi yang ada dalam pesawat tersebut.
2. Dapat Dana Tunai Jual OVO? Saham Multipolar Terbang 25%
Harga saham perusahaan Grup Lippo, PT Multipolar Tbk (MLPL) terbang pada perdagangan hari ini, Selasa (3/12/2019).
Ada ekspektasi di pelaku pasar, bahwa perseroan mendapatkan dana tunai dari penjualan OVO (salah satu perusahaan fintech terbesar di Indonesia) yang merupakan anak usaha perseroan.
Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia, harga saham MLPL melesat 25% ke level Rp 80/saham. Volume perdagangan tercatat mencapai 72,02 juta unit senilai Rp 5,77 miliar.
3. Didekati BEI Agar IPO, Ini Respon Traveloka
PT Trinusa Travelindo (Traveloka) menyebutkan langkah melepas saham lewat skema penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) adalah salah satu aksi korporasi yang positif yang bisa dilakukan perusahaan. Namun, saat ini perusahaan belum memprioritaskan IPO.
Public Relation Director Traveloka Sufintri Rahayu mengatakan meski IPO merupakan sebuah langkah positif, perusahaan masih fokus untuk melakukan pengembangan bisnis. Dengan demikian, divestasi saham ini masih belum menjadi prioritas.
4. Baru Rilis Lapkeu Q3, ENRG Akhirnya Cetak Laba Rp 166 M
Emiten yang masuk Grup Usaha Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) akhirnya mengumumkan kinerja keuangan per September 2019 atau 9 bulan pertama tahun ini kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa ini (3/12/2019) setelah dilakukan penelaahan terbatas. Mengacu data laporan keuangan, per September 2019, Energi Mega Persada akhirnya meraih laba US$ 11,89 juta atau setara Rp 166,46 miliar (asumsi kurs Rp 14.000/US$) dari September 2018 yang masih menderita rugi US$ 14,67 juta atau Rp 205,38 miliar.
5. MNC Vision Caplok Link Net, Ada Potensi Monopoli?
Anak usaha milik Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) kembali melakukan aksi korporasi dengan mengakuisisi kompetitornya di bisnis internet protocol television yakni PT Link Net Tbk (LINK). Agustus silam, IPTV baru saja mengakuisisi K-Vision.
IPTV dikabarkan akan mengambil alih porsi saham LINK yang dimiliki oleh Asia Link Dewa Pte Ltd (35,72%) dan PT First Media Tbk/KBLV (28,04%).
6. Belum Sebulan IPO, Disuspensi! Suspensi Dibuka, Auto Reject
Harga saham perusahaan jasa penyewaan infrastruktur energi, PT Ginting Jaya Energi Tbk. (WOWS) diperdagangkan menyentuh batas atas penolakan sistem alias auto reject atas (ARA) setelah sahamnya melesat 34,53% di level Rp 187/saham pada perdagangan Selasa ini (3/12/2019) usai suspensi dibuka Bursa Efek Indonesia (BEI).
Data perdagangan BEI mencatat, saham WOWS membukukan nilai transaksi sebesar Rp 7,91 miliar dengan volume perdagangan 44,72 juta saham dengan kapitalisasi pasar Rp 462,96 miliar.
7. Bali United Juara Liga 1 2019, Saham BOLA Meroket!
Harga saham PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA), pemilik klub sepak bola Bali United Senin kemarin (2/12/2019) berada pada tren rendah di level Rp 340/saham saat ditutup minus 3,41% setelah Bali United berhasil memastikan gelar juara Liga 1 2019.
Bali United keluar sebagai juara Liga 1 2019 usai mengalahkan Semen Padang 2-0 di Stadion Haji Agus Salim, Senin (2/12), seperti dikutip CNN Indonesia. Dua gol kemenangan Serdadu Tridatu dicetak Ilija Spasojevic di babak kedua. Gol pertama Spasojevic tercipta di menit ke-51 memanfaatkan umpan lambung dari Yabesroni.
(sef/sef) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular