
Hanya Naik 0,06%, IHSG Masih Berpotensi Menguat Lagi Besok

Jakarta, CNBC Indonesia - Sempat bercokol di zona merah sejak sesi perdagangan pagi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (3/11/2019) ditutup naik 3 poin (0,06%) ke 6.133.
Secara teknikal, IHSG masih menunjukkan tanda-tanda menguat karena masih bergerak di atas rata-rata nilainya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5).
Secara momentum IHSG pada perdagangan esok (4/11) masih berpotensi naik, karena belum menyentuh level jenuh belinya (overbought) jika mengacu pada indikator Relative Strength Index (RSI) yang berfungsi mengukur momentum pergerakan pada suatu grafik.
![]() |
Perjalanan IHSG pada hari ini tidak mudah, aksi ambil untung (profit taking) mewarnai perdagangan sesi I sehingga ditutup dengan koreksi 0,24% pada level 6.115. Pada sesi II, IHSG lebih banyak berkutat di zona merah karena aksi jual investor asing pada pasar reguler. Asing hari ini membukukan penjualan bersih (net sell) senilai Rp 75,46 miliar.
Pelan tapi pasti IHSG berhasil bangkit dan baru bisa menguat pada waktu pasca perdagangan karena aksi beli investor domestik. Penguatan IHSG hari ini didorong oleh sektor industri dasar dan sektor konsumer yang menguat 1,36% dan 0,73%.
Efek positif dari data inflasi yang terkendali yang diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin masih terasa. Pada periode November 2019, Kepala BPS Suhariyanto mengumumkan inflasi sebesar 0,14% (bulanan/mtm) atau 3,00% (tahunan/yty).
Angka pada inflasi inti (core inflation) cukup baik menjadi 3,08% (yoy), lebih rendah dari inflasi inti Oktober yang berada di 3,2% (yoy), turunnya angka inflasi inti berpotensi mendorong konsumsi dalam negeri karena sektor rumah tangga mempunyai anggaran berlebih.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!