Winter is Coming, Begini Janji Perry Stabilkan Rupiah di 2020

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
29 November 2019 08:41
Winter is Coming, Begini Janji Perry Stabilkan Rupiah di 2020
Foto: Perry Warjiyo (CNBC Indonesia/Cantika Dinda)
Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan kondisi ekonomi global saat ini tidak menentu, bahkan dia menyebut semakin 'tidak ramah'.

Bahkan, Perry juga sempat menyinggung pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang setahun lalu saat pertemuan tahunan IMF-World Bank di Bali mengatakan "Winter is Coming". Menurut Perry, Indonesia memang harus mampu mengadapinya.

"Peringatan Presidien (Jokowi) di Bali pada pertemuan tahunan IMF tahun lalu di Bali pada bulan Oktober, dengan merujuk Games of Thrones menjadi kenyataan. Musim dingin telah tiba. Kita harus mampu menghadapinya," ujar Perry dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2019 di Hotel Raffles Jakarta, Kamis (28/11/2019).


Perry juga mengatakan ekonomi global pada sepanjang tahun 2019 semakin tidak ramah.

"Ekonomi global sepanjang tahun 2019 semakin tidak ramah. Perang dagang meluas, mencirikan turunnya globalisasi," tuturnya.

Oleh karenanya ada 5 hal penting yang perlu dicermati. Di antaranya, pertumbuhan ekonomi dunia yang menurun drastis pada 2019 dan kemungkinan belum akan pulih pada 2020.

Setelah itu, kebijakan moneter belum tentu efektif selamatkan ekonomi. Hal itu kata Perry dilihat berdasarkan penurunan suku bunga dan injeksi likuiditas di banyak negara, namun nyatanya belum mampu menyelamatkan ekonomi dunia.


Volatilitas arus modal asing dan nilai tukar terus berlanjut. Artinya, imbal hasil yang menarik perlu dijaga. "Tapi yang lebih penting, kemudahan investasi dan promosi untuk menarik modal asing, khususnya PMA [Penanaman Modal Asing]," jelas Perry.

Indonesia menurut Perry juga perlu membuat integrasi ekonomi keuangan digital secara nasional. Serta, perubahan perilaku manusia menutut produk yang murah, cepat dan seseuai selera. Karena itu perlu adanya perubahan bisnis dan updgrading skill tenaga kerja.

Ruang Pelonggaran Kebijakan Moneter
[Gambas:Video CNBC]

Masih dalam kesempatan yang sama, Perry mengungkapkan, pihaknya akan bisa membuat rupiah menguat hingga akhir 2019 dan bisa stabil pada 2020.

"Menandai rendahnya inflasi selama lima tahun terkahir [pada kisaran 3%] mendukung daya beli masyarakat. Rupiah menguat di 2019 dan akan bergerak stabil pada 2020," janji Perry di hadapan Presiden Joko Widodo dan para pelaku pasar.

Perry optimistis dengan janjinya itu, karena bauran kebijakan moneter oleh BI terus dilakukan. Didukung dengan terjaganya keseimbangan neraca pembayaran, stabilitas keuangan terjaga, permodalan tinggi, NPL rendah, dan likuiditas cukup.

Semenatara itu, dalam jangka menengah, prospek ekonomi Indonesia diyakini akan semakin baik. Transformasi ekonomi akan mendorong pertumbuhan lebih tinggi lagi.

"Dengan defisit transaksi berjalan menurun dan inflasi rendah menuju Indonesia Maju dengan berpendapatan tinggi pada 2045," ujarnya.

Perry juga sangat percaya diri, berkat instrumen yang telah dikeluarkan BI mampu mengembalikan kepercayaan investor terhadap Indonesia.

"Instrumen BI lainnya mampu mengembalikan keadaan, konfiden investor pulih. Aliran portfolio asing masuk dan rupiah menguat," kata Perry.

"Pada 2019 ini dengan rendahnya inflasi dan stabilnya nilai tukar, seluruh instrumen dan bauran BI kami arahkan utk mendorong momentum pertumbuhan. Bauran kebijakan akomodatif seperti ini akan kami lanjutkan pada 2020 mendatang." tegasnya.
(hps/hps) Next Article Hidup Tenang Gubernur BI Tanpa Utang & Harta Miliaran

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular