Jokowi: RI tak akan Tinggal Diam Kelapa Sawit Didiskriminasi

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
28 November 2019 14:54
Demikian menerima kunjungan delegasi European Union-ASEAN Business Council di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (28/11/2019).
Foto: Presiden Joko Widodo (BPMI Setpres/Laily Rachev)
Jakarta, CNBC IndonesiaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan delegasi European Union-ASEAN Business Council di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (28/11/2019). Dalam pertemuan tersebut, Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto hingga Menteri Perindustrian Agus Guwimang.

Di awal pertemuan, Jokowi sempat menyinggung kunjungannnya ke Korea Selatan awal pekan ini, di mana dalam pagelaran tersebut ada harapan kuat bagi negeri ginseng dan negara ASEAN untuk bekerja sama.

"Ini tidak mengejutkan. Ekonomi ASEAN berada dalam kondisi yang jauh lebih baik dari rata-rata pertumbuhan ekonomi global. Kristalina, Direktur Pelaksana IMF mengatakan bahwa ASEAN adalah titik terang dalam perekonomian dunia," kata Jokowi.

Kepala negara lantas berbicara lebih jauh mengenai hubungan dagang antara Uni Eropa dan Indonesia. Pemerintah, ujar Jokowi, selama ini cukup menaruh hormat terhadap kerja sama dagang dengan Uni Eropa, berdasarkan prinsip internasional.

"Namun saya akui, dari sisi ekonomi kita mengalami batu sandungan," kata Jokowi.



Batu sandungan yang dimaksud Jokowi adalah diskriminasi kelapa sawit yang dilakukan Uni Eropa terhadap komoditas kelapa sawit Indonesia yang tidak hanya dilakukan pemerintah EU, melainkan juga pengusaha.

Di depan kalangan pengusaha Uni Eropa, Jokowi pun mempertegas komitmennya dalam melawan diskriminasi yang diterapkan terhadap komoditas andalan ekspor Indonesia tersebut.

"Tentunya, Indonesia tidak akan tinggal diam menyikapi diskriminasi ini," kata eks Gubernur DKI Jakarta itu.

Jokowi bahkan memastikan bahwa negosiasi perjanjian EU Comprehensive Economic Partnership Agreement akan tetap berlanjut, dengan tetap memasukan komoditas kepala sawit sebagai bagian dari kesepakatan.

"ASEAN dan EU telah membentuk kelompok kerja untuk minyak kelapa sawit. Saya harap kelompok ini bisa menyelesaikan masalah kelapa sawit. Sekarang saya ingin mendengar pandangan Anda," tutup Jokowi.

[Gambas:Video CNBC]


(miq/miq) Next Article Jokowi Setop Ekspor Sawit! Bos Sakit Kepala, Rakyat Bahagia?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular