Trump: Damai Dagang Sudah Dekat, Wall Street Diimplikasi Naik

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
25 November 2019 17:58
Pada pukul 17:31 WIB, kontrak futures Dow Jones dan S&P 500 menguat 88,38 dan 9,81 poin dan kontrak futures Nasdaq naik 32,2 poin.
Foto: Wall Street (AP Photo/Richard Drew)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak futures indeks bursa saham acuan Wall Street diimplikasi menguat pada pembukaan perdagangan hari ini (25/11/2019) seiring dengan investor yang terus memantau kelanjutan hubungan dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China.

Pada pukul 17:31 WIB, kontrak futures Dow Jones dan S&P 500 menguat 88,38 poin dan 9,81 poin. Sementara kontrak futures Nasdaq naik 32,2 poin.

Penasihat Pertahanan Gedung Putih, Robert O'Brien pada Sabtu pekan kemarin (23/11/2019) mengatakan bahwa kesepakatan dagang fase pertama dengan China dapat ditekan sebelum akhir tahun. Namun, O'Brien juga memperingatkan bahwa Presiden AS Donald Trump tidak akan menutup mata terhadap isu hak asasi manusia di Hong Kong.

"Kami berharap bisa mencapai kesepakatan pada akhir tahun, saya masih merasa itu mungkin. Pada saat yang sama, kami juga tidak bisa menutup mata atas apa yang terjadi di Hong Kong atau Laut China Selatan atau wilayah lainnya di mana aktivitas China dinilai mengkhawatirkan," papar O'Brien.

Pernyataan O'Brien menegaskan kembali ucapan Trump dalam wawancara di acara Fox News. "Begini, kita harus bersama dengan Hong Kong tetapi saya juga bersama Presiden Xi. Saya mendukung Hong Kong, saya mendukung kebebasan, tetapi saya juga ingin mendukung hal yang sedang kita perjuangkan.

"Kita sedang dalam proses untuk menuju kesepakatan dagang terbesar dalam sejarah. Jika kita berhasil, tentu akan sangat luar biasa," jelas Trump dalam wawancara dengan Fox News Channel, seperti diberitakan Reuters.

Di lain pihak, salah satu media milik pemerintah Negeri Tiongkok, Global Times, hari ini menyampaikan bahwa kedua negara "sangat dekat" dengan kesepakatan fase pertama dan China berkomitmen melanjutkan kesepakatan dagang fase kedua atau bahkan ketiga.

Sebelumnya, Presiden China Xi Jinping mengatakan dirinya menginginkan adanya penandatanganan kesepakatan damai dagang dengan AS berdasar asas saling menghormati dan kesetaraan.

Untuk segera mencapai itu, Negeri Tiongkok diketahui telah mengundang perwakilan dagang Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin untuk bertandang ke Beijing dan mengadakan diskusi lanjutan, dilansir CNBC International. China berharap diskusi lanjutan di Beijing dapat berlangsung sebelum liburan Thanksgiving pada 28 dan 29 November.

Pada hari ini investor akan mencermati rilis indeks manufaktur AS bulan November versi The Fed Dallas yang akan diumumkan pada 10:30 WIB.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(dwa/dwa) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular