
Trump-Xi Jinping Melunak, Bursa Asia Semringah di Akhir Pekan
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
22 November 2019 18:16

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama kawasan Asia menyambut happy weekend pada penutupan perdagangan hari ini, Jumat (22/11/2019) karena mayoritas mampu finis di zona hijau.
Indeks Straits Times ditutup melesat 1,05%, indeks Hang Seng menguat 0,48%, indeks Nikkei naik 0,32%, dan indeks Kospi naik 0,26%. Hanya indeks Shanghai yang melemah 0,63%.
Pemberitaan yang positif seputar negosiasi dagang AS-China menjadi faktor yang memantik aksi beli di bursa saham Benua Kuning.
Wall Street Journal melaporkan bahwa dalam pembicaraan via sambungan telepon pada pekan lalu, Wakil Perdana Menteri China Liu He mengundang Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer ke Beijing guna membicarakan kesepakatan dagang tahap satu lebih lanjut, seperti dilansir dari CNBC International.
Hingga kini, memang belum jelas apakah kedua negosiator dari AS tersebut telah menerima undangan dari Liu atau belum. Namun, Wall Street Journal melaporkan bahwa pejabat pemerintahan AS memiliki keinginan untuk bertemu dengan delegasi dari Beijing.
Diskusi lanjutan tersebut diharapkan dapat berlangsung sebelum liburan Thanksgiving, Kamis minggu depan (28/11/2019).
Pemberitaan tersebut lantas membuat pelaku pasar berbunga-bunga. Sebelumnya, prospek terkait kesepakatan dagang tahap satu antara AS dan China sempat diragukan.
Apalagi Presiden China Xi Jinping menyampaikan bahwa Negeri Tiongkok menginginkan adanya penandatanganan kesepakatan damai dagang dengan Negeri Paman Sam. Meskipun dirinya tidak takut untuk melawan.
"Kami ingin mengupayakan kesepakatan fase pertama atas dasar saling menghormati dan kesetaraan," ujar Xi kepada reporter di tengah-tengah forum New Economy di Beijing, dikutip dari Reuters.
"Jika dibutuhkan kami akan melawan balik, tetapi kami sudah bekerja secara aktif untuk mencegah perang dagang. Kami tidak menginisiasi friksi dagang ini dan ini bukanlah sesuatu yang kami inginkan," tambah Xi.
Nada serupa juga sebelumnya sudah disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Dagang China Gao Feng yang menyampaikan pihaknya bersedia bekerja sama dengan AS agar dapat memenuhi kepentingan kedua belah pihak atas dasar kesetaraan dan saling menghormati. Beijing juga akan berupaya keras untuk mencapai kesepakatan fase satu.
"Ini sejalan dengan kepentingan China dan AS, serta dunia," ucap Gao.
Jika kesepakatan dagang tahap satu berhasil diteken, perputaran roda perekonomian AS dan China, berikut dengan perputaran roda perekonomian dunia, akan menjadi lebih kencang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/tas) Next Article Walau Damai Dagang AS-China Tak Jelas, Bursa Asia Tetap Hijau
Indeks Straits Times ditutup melesat 1,05%, indeks Hang Seng menguat 0,48%, indeks Nikkei naik 0,32%, dan indeks Kospi naik 0,26%. Hanya indeks Shanghai yang melemah 0,63%.
Pemberitaan yang positif seputar negosiasi dagang AS-China menjadi faktor yang memantik aksi beli di bursa saham Benua Kuning.
Wall Street Journal melaporkan bahwa dalam pembicaraan via sambungan telepon pada pekan lalu, Wakil Perdana Menteri China Liu He mengundang Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer ke Beijing guna membicarakan kesepakatan dagang tahap satu lebih lanjut, seperti dilansir dari CNBC International.
Hingga kini, memang belum jelas apakah kedua negosiator dari AS tersebut telah menerima undangan dari Liu atau belum. Namun, Wall Street Journal melaporkan bahwa pejabat pemerintahan AS memiliki keinginan untuk bertemu dengan delegasi dari Beijing.
Diskusi lanjutan tersebut diharapkan dapat berlangsung sebelum liburan Thanksgiving, Kamis minggu depan (28/11/2019).
Pemberitaan tersebut lantas membuat pelaku pasar berbunga-bunga. Sebelumnya, prospek terkait kesepakatan dagang tahap satu antara AS dan China sempat diragukan.
Apalagi Presiden China Xi Jinping menyampaikan bahwa Negeri Tiongkok menginginkan adanya penandatanganan kesepakatan damai dagang dengan Negeri Paman Sam. Meskipun dirinya tidak takut untuk melawan.
"Kami ingin mengupayakan kesepakatan fase pertama atas dasar saling menghormati dan kesetaraan," ujar Xi kepada reporter di tengah-tengah forum New Economy di Beijing, dikutip dari Reuters.
"Jika dibutuhkan kami akan melawan balik, tetapi kami sudah bekerja secara aktif untuk mencegah perang dagang. Kami tidak menginisiasi friksi dagang ini dan ini bukanlah sesuatu yang kami inginkan," tambah Xi.
Nada serupa juga sebelumnya sudah disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Dagang China Gao Feng yang menyampaikan pihaknya bersedia bekerja sama dengan AS agar dapat memenuhi kepentingan kedua belah pihak atas dasar kesetaraan dan saling menghormati. Beijing juga akan berupaya keras untuk mencapai kesepakatan fase satu.
"Ini sejalan dengan kepentingan China dan AS, serta dunia," ucap Gao.
Jika kesepakatan dagang tahap satu berhasil diteken, perputaran roda perekonomian AS dan China, berikut dengan perputaran roda perekonomian dunia, akan menjadi lebih kencang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/tas) Next Article Walau Damai Dagang AS-China Tak Jelas, Bursa Asia Tetap Hijau
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular