Analisis Teknikal IHSG

BI Pangkas GWM, IHSG Akhir Pekan Berpotensi Menuju Zona Hijau

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
21 November 2019 18:31
IHSG tenggelam ke zona merah bersama bursa utama Asia lain karena faktor global, dengan melemah 37 poin atau 0,61% ke level 6.117.
Foto: Infografis/ Harga Saham Tertinggi di Bursa Efek Indonesia/ Aristya Rahadian Krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tenggelam dalam zona merah bersama dengan bursa utama Asia lainnya karena faktor global, indeks ditutup melemah 37 poin atau 0,61% ke level 6.117.

Beberapa indeks bursa utama Asia tersebut yakni: Nikkei 225 turun 0,48%, Hang seng anjlok 1,57%, Shang Hai Composite tergelincir 0,25%, Kospi amblas 1,35%, Straits Times terkoreksi 1,16%.

Secara teknikal, IHSG sedang dalam tekanan jangka pendek karena sedang bergerak di bawah rata-rata harganya dalam lima hari terakhir (Moving Average/MA5), yang tergambar dari garis exponential berwarna ungu melintang pada grafik.

Level 6.100 tampaknya menjadi level penahan koreksi (support level) yang cukup kuat, level tersebut sempat tertembus tetapi index dengan cepat berbalik arah. Penipisan pelemahan pada sesi II tersebut meninggalkan ekor (shadow) yang menandakan tekanan beli yang masih ada.

Sumber: Refinitiv

Pelemahan IHSG sudah terbaca ketika perdagangan dibuka dengan pelemahan 0,31% karena terimbas perang dagang AS-China yang semakin meruncing, pasalnya kedua belah pihak belum sepakat poin-poin yang menjadi kesepakatan dalam perjanjian damai fase I.

Pelemahan IHSG dari sejak dibuka tersebut semakin berlanjut hingga sesi I ditutup melemah 0,85% ke level 6.103, pelemahan tersebut semakin parah karena investor asing berbalik membukukan jual bersih (net sell) senilai Rp 344 miliar, dalam dua hari terakhir asing selalu net buy di pasar reguler.

Pada perdagangan sesi II, IHSG berhasil menipiskan pelemahan hingga penutupan  karena kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan kewajiban Giro Wajib Minimum (GWM) sebanyak 50 basis poin disikapi positif pelaku pasar dengan berbalik memburu saham-saham perbankan, sehingga sektor keuangan ditutup positif 0,08%.

Adapun suku bunga tetap dipertahankan di level 5%, sejalan dengan konsensus pasar yang dihimpun Tim Riset CNBC Indonesia yang memperkirakan BI tidak akan merubah kebijakan suku bunganya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular