
OJK: IPO Lion Air Batal Tahun Ini!
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
21 November 2019 10:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan rencana penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) maskapai penerbangan domestik, PT Lion Mentari Airlines atau Lion Air Group batal tahun ini dan diundur kemungkinan jadi tahun depan.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen mengatakan ada kemungkinan terjadi penundaan rencana IPO.
"Ya saya belum tahu karena sudah nyampein apa belum [soal IPO Lion], sudah sampaikan ya? Ya gitulah [batal tahun ini], ditunda mungkin [tahun depan]. Kan teman-teman [jurnalis] sudah tahu," kata Hoesen, usai membuka Syariah Investment Week 2019, di Bursa Efek Indonesia, Kamis ini (21/11/2019).
Ketika ditanya apakah penundaan IPO tersebut berkaitan dengan situasi pasar, Hoesen pun enggan menjelaskan lebih rinci. "Saya enggak mengerti, mereka mungkin kesiapan dan lain-lain," tegas mantan Direktur Danareksa ini.
CNBC Indonesia sudah mencoba konfirmasi kepada CEO Lion Air Group, Edward Sirait dan Corporate Communications Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro, namun belum ada jabawan.
Sebelumnya Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna tidak menampik bahwa Lion Air saat ini memang dalam proses menjadi perusahaan publik. Hanya, Nyoman tidak ingin menjelaskan lebih rinci mengenai detail materi mini expose yang dibahas dengan Lion Air.
"Saya tidak bisa menyampaikan konfirmasi betul ada tidak perusahaan, kita hargai prosesnya (Lion Air) karena itu masih dijagain semuanya, saya tidak bilang satu dua perusahaan," ungkap Nyoman di BEI, Jakarta, Rabu (16/10/2019).
Maskapai yang dimiliki Rusdi Kirana ini sudah mengajukan ke BEI untuk IPO dan masuk pipeline calon perusahaan tercatat. Nantinya, Lion air masuk dalam sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi.
Bila terealisasi, Lion Air akan menjadi maskapai komersial ketiga yang tercatat di BEI setelah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) induk dari Garuda dan Citilink, PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP), dan Indonesia Air milik Grup MNC lewat bendera PT Indonesia Transport and Infrastructure Tbk (IATA).
CEO Lion Air, Edward Sirait dalam kesempatan sebelumnya juga irit bicara ihwal rencana IPO perseroan. Edward sudah menyambangi BEI dalam rangka mini expose, namun ia tidak memberi jawaban lugas. "Mohon maaf [belum bisa menyampaikan informasi lebih lanjut]," singkatnya, kepada CNBC Indonesia, Rabu (16/10/2019).
Corporate Communications Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro juga ketika itu mengatakan perseroan dan konsultan masih menganalisis kondisi pasar.
"Bahwa benar Lion Air akan melakukan IPO. Saat ini, konsultan masih melakukan analisis situasi," kata Danang.
Danang lebih lanjut menjelaskan dana tersebut akan digunakan Lion untuk memperkuat struktur keuangan. "Nantinya, dana tersebut akan dipergunakan untuk memperkuat struktur keuangan perusahaan," tambah Danang.
Namun Danang tidak memberikan jawaban terkait underwriter atau penjamin emisi yang akan menangani IPO Lion Air. Dia hanya mengatakan perkembangan terbaru akan diinformasikan selanjutnya.
"Nanti kami informasikan kembali ya," katanya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh CNBC Indonesia, diduga, ada empat perusahaan sekuritas yang akan menjadi underwriter IPO Lion Air. Keempat penjamin emisi tersebut adalah, PT Mandiri Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT MNC Sekuritas dan PT Ciptadana Sekuritas.
(tas/tas) Next Article Lion Air Bisa Jadi IPO Terbesar, Siapa Penjamin Emisinya?
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen mengatakan ada kemungkinan terjadi penundaan rencana IPO.
"Ya saya belum tahu karena sudah nyampein apa belum [soal IPO Lion], sudah sampaikan ya? Ya gitulah [batal tahun ini], ditunda mungkin [tahun depan]. Kan teman-teman [jurnalis] sudah tahu," kata Hoesen, usai membuka Syariah Investment Week 2019, di Bursa Efek Indonesia, Kamis ini (21/11/2019).
Ketika ditanya apakah penundaan IPO tersebut berkaitan dengan situasi pasar, Hoesen pun enggan menjelaskan lebih rinci. "Saya enggak mengerti, mereka mungkin kesiapan dan lain-lain," tegas mantan Direktur Danareksa ini.
CNBC Indonesia sudah mencoba konfirmasi kepada CEO Lion Air Group, Edward Sirait dan Corporate Communications Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro, namun belum ada jabawan.
"Saya tidak bisa menyampaikan konfirmasi betul ada tidak perusahaan, kita hargai prosesnya (Lion Air) karena itu masih dijagain semuanya, saya tidak bilang satu dua perusahaan," ungkap Nyoman di BEI, Jakarta, Rabu (16/10/2019).
Maskapai yang dimiliki Rusdi Kirana ini sudah mengajukan ke BEI untuk IPO dan masuk pipeline calon perusahaan tercatat. Nantinya, Lion air masuk dalam sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi.
Bila terealisasi, Lion Air akan menjadi maskapai komersial ketiga yang tercatat di BEI setelah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) induk dari Garuda dan Citilink, PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP), dan Indonesia Air milik Grup MNC lewat bendera PT Indonesia Transport and Infrastructure Tbk (IATA).
CEO Lion Air, Edward Sirait dalam kesempatan sebelumnya juga irit bicara ihwal rencana IPO perseroan. Edward sudah menyambangi BEI dalam rangka mini expose, namun ia tidak memberi jawaban lugas. "Mohon maaf [belum bisa menyampaikan informasi lebih lanjut]," singkatnya, kepada CNBC Indonesia, Rabu (16/10/2019).
Corporate Communications Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro juga ketika itu mengatakan perseroan dan konsultan masih menganalisis kondisi pasar.
"Bahwa benar Lion Air akan melakukan IPO. Saat ini, konsultan masih melakukan analisis situasi," kata Danang.
Danang lebih lanjut menjelaskan dana tersebut akan digunakan Lion untuk memperkuat struktur keuangan. "Nantinya, dana tersebut akan dipergunakan untuk memperkuat struktur keuangan perusahaan," tambah Danang.
Namun Danang tidak memberikan jawaban terkait underwriter atau penjamin emisi yang akan menangani IPO Lion Air. Dia hanya mengatakan perkembangan terbaru akan diinformasikan selanjutnya.
"Nanti kami informasikan kembali ya," katanya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh CNBC Indonesia, diduga, ada empat perusahaan sekuritas yang akan menjadi underwriter IPO Lion Air. Keempat penjamin emisi tersebut adalah, PT Mandiri Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT MNC Sekuritas dan PT Ciptadana Sekuritas.
(tas/tas) Next Article Lion Air Bisa Jadi IPO Terbesar, Siapa Penjamin Emisinya?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular