Bangkit pada Akhir Pekan, IHSG Beri Sinyal Belum Mau Turun

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penghujung pekan hari Jumat (15/11/2019) ini berhasil menguat dengan kenaikan 29 poin atau 0,48% ke level 6.128.

Meski menguat, transaksi yang tercipta hanya Rp 6,007 triliun, lebih rendah dibandingkan transaksi kemarin yang menyentuh angka Rp 6,19 triliun. Turunnya volume transaksi menandakan bursa saham masih belum bergairah karena pelaku pasar belum melihat katalis positif selanjutnya.

Secara teknikal, IHSG sedang dalam tren penurunan jangka pendek yang tercermin dari posisinya yang masih bergerak di bawah rata-ratanya selama lima hari (Moving Average/EMA5), yang dicitrakan garis exponential berwarna ungu melintang pada grafik.

Potensi penguatan pada perdagangan awal pekan depan cukup terbuka, terbentuknya pola bullish harami mengindikasikan adanya potensi penguatan tersebut. Selain itu, IHSG terlihat mulai menjauhi level jenuh jualnya (oversold) menurut indikator Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum pergerakan harga pada grafik.

Sumber: Refinitiv

Penguatan IHSG sudah terbaca kala dibuka menguat 0,28%, indeks kemudian berbalik arah ke zona merah karena investor was-was menantikan data neraca perdagangan yang akan diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS).

Kehawatiran mereda setelah Kepala BPS Suhariyanto menyampaikan neraca perdagangan RI pada bulan Oktober 2019 surplus USD 161,3 juta. IHSG pun berbalik menguat setelah pengumuman tersebut hingga sesi satu ditutup menguat 0,52% ke level 6.130,46.

IHSG pada sesi dua mampu mempertahankan penguatannya karena data neraca dagang kuartal ketiga tersebut dimaknai positif oleh para investor bursa.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!