BUMN Lapor Dugaan Fraud & Kecurangan Jiwasraya ke Kejagung!

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian BUMN melaporkan adanya indikasi terjadinya tindakan curang (fraud) PT Asuransi Jiwasraya (Persero) ke Kejaksaan Agung. Hal ini dilakukan setelah Kementerian BUMN melakukan review terhadap laporan keuangan yang dikelola tidak transparan.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyatakan, proses investigasi akan dilakukan Kementerian BUMN bersama Kejaksaan Agung bila terbukti ada oknum dari manajemen Jiwasraya yang melakukan fraud.
Namun, ia masih enggan menyebutkan apakah kecurangan tersebut dilakukan manajemen lama Jiwasraya.
"Saat ini kita sudah bicara dengan Kejaksaan Agung bahwa kita memang akan lakukan investigasi dan tentunya kalau memang ada bukti memang dari masa lalu ada oknum yang melakukan fraud, penggelapan, harus kita kejar," ujar Tiko, panggilan akrabnya, Kamis malam (14/11/2019) di Jakarta.
Mantan Direktur Utama Bank Mandiri ini menyebut, proses pemeriksaan sudah mulai dilakukan Kejagung. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan fakta ada sejumlah aset yang diinvestasikan secara tidak hati-hati (prudent), pengelolaan aset dan cadangan yang tidak transparan.
Alhasil, kondisi tersebut menyebabkan Jiwasraya kesulitan likuiditas yang membuat Jiwasraya menunda pembayaran klaim nasabah.
Seperti diketahui, manajemen Jiwasraya memang terus berusaha meningkatkan likuiditas dengan membentuk anak usaha baru PT Jiwasraya Putra yang bekerja sama dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan PT Telkomsel.
Kementerian BUMN, kata Tiko, juga terus berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengkaji berbagai skema yang akan dilakukan untuk menyelamatkan Jiwasraya.
Pembentukan anak usaha kecil, itu tidak cukup menutup semua, harus ada terobosan. Kita koordinasi dengan OJK dan Kementerian Keuangan ini kan sesuatu yang terjadi cukup lama," ungkap Tiko.
Due diligence Desember
Deputi Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo menargetkan proses uji tuntas (due diligence) dengan 8 investor asing untuk menyelamatkan Asuransi Jiwasraya akan rampung Desember tahun ini.
Kementerian akan memilih perusahaan dengan penawaran terbaik. "Kita tunggu saja hasil penawaran mereka dan semoga bisa beres di Desember," kata Gatot Trihargo, Kamis (14/11/2019) di Jakarta.
Dengan demikian, BUMN yang bergabung dengan investor baru, nantinya memperoleh benefit melalui mulai dari diversifikasi bisnis, dividen hingga fee base income sehingga menciptakan nilai tambah baru.
"4 BUMN yang sudah masuk tadi itu tidak menyetor uang ya. Mereka hanya buka customer base dan distribution channels yang akan dimanfaatkan Jiwasraya Putra untuk jual produknya," ucap Gatot.
Jiwasraya minta suntikan Rp 32 triliun
(tas/tas) Next Article Talangi Jiwasraya, Seberapa Kuat Calon Holding BUMN Asuransi?
