Gara-Gara Trump, Rupiah Sentuh Level Terlemah 3 Pekan

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
13 November 2019 17:31
Gara-Gara Trump, Rupiah Sentuh Level Terlemah 3 Pekan
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (13/11/19) hingga menyentuh level terlemah dalam tiga pekan terakhir.

Rupiah langsung melemah 0,07% di Rp 14.060/US$ begitu perdagangan dibuka, selepasnya Mata Uang Garuda terus tertekan hingga menyentuh level Rp 14.084/US$ yang merupakan level terlemahnya sejak 21 Oktober.

Setelah mencapai level tersebut, rupiah berhasil memangkas pelemahan dan mengakhiri perdagangan di level Rp 14.070/US$, atau melemah 0,14% di pasar spot, melansir data Refinitiv.



Rupiah tidak sendiri, mayoritas mata uang utama Asia melemah melawan dolar AS hari ini. Hingga pukul 16:10 WIB hanya baht Thailand yang berhasil menguat 0,36%, dan rupee India menguat tipis 0,03%.

Ringgit Malaysia menjadi mata uang dengan kinerja terburuk setelah melemah 0,24%, disusul dengan yuan China sebesar 0,15%. Rupiah melengkapi tiga besar mata uang Asia dengan kinerja terburuk hari ini.

Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Asia.



Pidato Presiden AS Donald Trump pada acara Economic Club of New York tengah malam tadi menjadi mimpi buruk bagi pasar Asia. Pidato Trump tersebut sebenarnya masih direspon bagus di pasar AS, sentimen pelaku pasar masih baikm terbukti dari bursa saham AS yang mampu kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah. 

Namun hal yang berbeda terjadi di pasar Asia, pidato tersebut membuat sentimen pelaku pasar memburuk, aset-aset berisiko bergurguran, dan rupiah terkena imbas negatif. 

Dalam pidato tersebut Trump menyebut China "curang" dalam kesepakatan dagang di era presiden-presiden AS sebelumnya. 

"Sejak China masuk Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada tahun 2001, tidak ada negara yang memanipulasi atau memanfaatkan Amerika Serikat sebaik China. Saya tidak akan mengatakan "curang", tapi tidak ada yang lebih curang dari China, saya akan mengatakan itu" kata Trump dalam acara Economic Club of New York, sebagaimana dilansir CNBC International



Meski memberikan pernyataan keras, tetapi Trump tidak menyalahkan China, ia justru menyalahkan presiden-presiden sebelumnya yang melakukan negosiasi perdagangan dan membiarkan AS dimanipulasi. 

Selain menyentil China, dalam kesempatan kali ini Trump juga menyerang Uni Eropa.

"Banyak negara mengenakan kita bea masuk yang sangat tinggi atau menciptakan hambatan dalam perdagangan. Dan saya akan jujur, Uni Eropa, sangat, sangat sulit. Hambatan perdagangan yang mereka buat sangat mengerikan, dalam banyak hal mereka lebih buruk dari China" ujar Trump. 

Serangan terhadap Uni Eropa terjadi beberapa saat setelah adanya kabar yang menyebutkan Trump akan menunda kenaikan bea masuk otomotif dari Benua Biru selama enam bulan. Kini kabar tersebut kembali diragukan dan AS bisa jadi akan menaikkan bea masuk otomotif dari Uni Eropa yang tentunya bisa memicu babak baru perang dagang. 



Sentimen dari dalam negeri diperburuk dengan adanya bom di Medan yang membuat kondisi dalam negeri terlihat kurang kondusif bagi investor. 
Rabu pagi tadi, terjadi ledakan di Polrestabes Medan. Ledakan tersebut diduga berasal dari bom bunuh diri.

"Kita sedang cek TKP," kata Wakapolda Sumatera Utara Brigjen Mardiaz Kusin, Rabu (13/11/2019). Kejadian itu disebut terjadi pukul 08.45 WIB. Pelaku diduga mengenakan atribut ojek online. Demikian dilansir detikcom.

TIM RISET CNBC INDONESIA 
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular