
Kalbe Farma Bikin Anak Usaha Digital, Saham KLBF Malah Jatuh

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) bersama anak usahanya, PT Enseval Putra Megatrading Tbk (EPMT), mendirikan PT Emos Global Digital pada 11 November 2019 sebagaimana diungkapkan manajemen dalam keterbukaan informasinya pada Rabu ini (13/11/2019).
Bernadus Karmin Winata, Sekretaris Perusahaan KLBF, dalam keterangan tertulis, mengatakan modal dasar perusahaan tersebut sebesar Rp 50 miliar. Dari jumlah modal dasar itu, telah ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 50% atau sebesar Rp 25 miliar.
"Kalbe Farma dan Enseval Putra Megatrading (masing-masing menguasai 65% dan 35% saham Emos Global Digital," kata Bernadus.
Dia mengatakan, pendirian anak usaha itu tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan, dan kelangsungan usaha KLBF dan EPMT di masa datang. Transaksi ini juga bukan merupakan transaksi material yang mengandung benturan kepentingan.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu ini pukul 15.18 WIB, saham KLBF minus 1,94% di level Rp 1.525/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 71,48 triliun. Dalam sepekan terakhir, saham KLBF sudah terkoreksi hingga 5% dan sebulan terakhir minus 7.85%.
Investor asing hari ini melego saham emiten farmasi ini sebanyak Rp 9,44 miliar di pasar reguler. Sepekan asing juga keluar Rp 20,05 miliar di pasar reguler, sebulan Rp 27,99 miliar, dan year to date (ytd) asing sudah net sell Rp 510,30 miliar. Jika ditambah dengan net sell di pasar nego dan tunai, net sell asing ytd tembus Rp 1,39 triliun.
Adapun saham Enseval stagnan di level Rp 2.110/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 5,72 triliun.
Secara kinerja, dalam 9 bulan pertama tahun ini atau hingga September 2019, KLBF membukukan laba sebesar Rp 1,92 triliun, naik 6,15% dibanding Rp 1,8 triliun pada periode sama 2018.
Penjualan emiten farmasi beraset Rp 19,59 triliun per September 2019 itu mencapai Rp 16,83 triliun, tumbuh 7,32% dari Rp 15,67 triliun pada Januari-September 2018.
"Kinerja perseroan dalam 9 bulan pertama tahun 2019 menunjukkan peningkatan pertumbuhan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Di tengah kondisi yang menantang, perseroan mampu membukukan pertumbuhan positif, dengan menerapkan kenaikan harga sebesar 3-5% secara selektif pada produk nutrisi," kata Bernadus, dalam keterangan resmi.
Simak strategi bisnis Kalbe
(tas/hoi) Next Article Digandeng Bio Farma, Anak Usaha KLBF Distribusi Vaksin Covid
