Cerai Lagi dengan Sriwijaya Air, Saham Garuda Terkoreksi
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
07 November 2019 12:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) pada perdagangan pagi ini, Kamis (7/11/2019) langsung terjun ke zona merah setelah beredar kabar pecah kongsi lagi dengan PT Sriwijaya Air.
Berdasarkan data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) harga saham Garuda pada penutupan sesi I turun 2,54% ke level Rp 575/unit. Volume saham yang ditransaksikan mencapai 6,25 juta unit senilai Rp 3,62 miliar.
Hari ini beredar pesan berantai yang disampaikan Direktur Pemeliharaan dan Layanan Garuda, Iwan Joeniarto, yang menyebutkan Sriwijaya Air bukan lagi bagian dari Garuda Indonesia Group.
"Sriwijaya kini menjalankan bisnisnya sendiri," ungkap Iwan, Kamis (7/11/2019).
Saat dikonfirmasi, Direktur Teknik Romdani Ardali Adang tak menampik informasi tersebut. Hanya, tak dijelaskan lebih lanjut alasan pemutusan kerja sama tersebut.
Direksi maskapai penerbangan Sriwijaya Air membenarkan informasi yang beredar mengenai pecah kongsi dengan Garuda Indonesia. "Benar [pesan yang disampaikan Iwan Joeniarto]," kata Romdani kepada CNBC Indonesia, Kamis (7/11/2019).
Pesan berantai itu menjelaskan, selama ini Sriwijaya Air memang berada di bawah Garuda Indonesia Group. Namun karena beberapa hal yang belum bisa diselesaikan, maka Garuda menyatakan Sriwijaya akan melanjutkan bisnisnya sendiri.
Padahal bulan lalu, Garuda menggelar konferensi pers terkait kerja sama manajemen (KSM) antara Garuda dan Sriwijaya. Kerja sama akhirnya dilanjutkan setelah sempat bersitegang. Keduanya sepakat untuk kembali melanjutkan KSM yang semula kandas, termasuk langkah grup penerbangan pelat merah ini untuk merawat pesawat milik Sriwijaya.
Sebelumnya Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo mengatakan terdapat empat hal utama yang mendasari kedua perusahaan untuk kembali menjalin kerja samanya.
"Baru saja hari ini Garuda Group dan Sriwijaya diwakili pemegang saham Sriwijaya sepakat komitmen KSM tentang keberlangsungan kerjasama dengan komitmen bersama untuk terus dilanjutkan," kata Juliandra di Garuda City Center Kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (1/10/2019).
Salah satu alasan 'balikannya' KSM ini adalah memprioritaskan safety dan kelaikan operasional maskapai penerbangan Sriwijaya. Selain itu, perusahaan juga memprioritaskan kepentingan pelanggan dari maskapai Sriwijaya Group.
(hps/tas) Next Article Dikabarkan Setop Operasi, Ini Penjelasan Sriwijaya Air
Berdasarkan data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) harga saham Garuda pada penutupan sesi I turun 2,54% ke level Rp 575/unit. Volume saham yang ditransaksikan mencapai 6,25 juta unit senilai Rp 3,62 miliar.
Hari ini beredar pesan berantai yang disampaikan Direktur Pemeliharaan dan Layanan Garuda, Iwan Joeniarto, yang menyebutkan Sriwijaya Air bukan lagi bagian dari Garuda Indonesia Group.
Saat dikonfirmasi, Direktur Teknik Romdani Ardali Adang tak menampik informasi tersebut. Hanya, tak dijelaskan lebih lanjut alasan pemutusan kerja sama tersebut.
Direksi maskapai penerbangan Sriwijaya Air membenarkan informasi yang beredar mengenai pecah kongsi dengan Garuda Indonesia. "Benar [pesan yang disampaikan Iwan Joeniarto]," kata Romdani kepada CNBC Indonesia, Kamis (7/11/2019).
Pesan berantai itu menjelaskan, selama ini Sriwijaya Air memang berada di bawah Garuda Indonesia Group. Namun karena beberapa hal yang belum bisa diselesaikan, maka Garuda menyatakan Sriwijaya akan melanjutkan bisnisnya sendiri.
Padahal bulan lalu, Garuda menggelar konferensi pers terkait kerja sama manajemen (KSM) antara Garuda dan Sriwijaya. Kerja sama akhirnya dilanjutkan setelah sempat bersitegang. Keduanya sepakat untuk kembali melanjutkan KSM yang semula kandas, termasuk langkah grup penerbangan pelat merah ini untuk merawat pesawat milik Sriwijaya.
Sebelumnya Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo mengatakan terdapat empat hal utama yang mendasari kedua perusahaan untuk kembali menjalin kerja samanya.
"Baru saja hari ini Garuda Group dan Sriwijaya diwakili pemegang saham Sriwijaya sepakat komitmen KSM tentang keberlangsungan kerjasama dengan komitmen bersama untuk terus dilanjutkan," kata Juliandra di Garuda City Center Kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (1/10/2019).
Salah satu alasan 'balikannya' KSM ini adalah memprioritaskan safety dan kelaikan operasional maskapai penerbangan Sriwijaya. Selain itu, perusahaan juga memprioritaskan kepentingan pelanggan dari maskapai Sriwijaya Group.
(hps/tas) Next Article Dikabarkan Setop Operasi, Ini Penjelasan Sriwijaya Air
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular