
Melesat 1,36%, IHSG Indikasikan Sinyal Penguatan Berlanjut

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah tiga hari tertekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (5/11/2019) hari ini melesat dengan kenaikan 83 poin atau menguat 1,36% ke level 6.264.
Secara teknikal, IHSG cenderung kembali menguat karena kembali bergerak di atas rata-ratanya selama lima hari terakhir yang dicitrakan dengan garis Exponential Moving Average/EMA5, yakni garis berwarna hijau melintang pada grafik.
Potensi penguatan pada perdagangan esok hari kembali terbuka, karena posisi IHSG yang belum menyentuh level jenuh belinya (overbought) menurut indikator teknikal relative strength index (RSI).
![]() |
Penguatan IHSG sudah terlihat ketika bursa saham dibuka menguat 0,39% sejalan dengan penguatan bursa Wall Street yang sedang berlari kencang. Selain itu, pasar menantikan hasil pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS) yang akan merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal ketiga.
Kekhawatiran investor terjawab pada pukul 11:05, BPS melaporkan ekonomi Indonesia kuartal tiga tumbuh 5,02%, angka tersebut sejalan dengan konsensus pasar yang dihimpun Tim Riset CNBC Indonesia yang memperkirakan ekonomi akan tumbuh 5,02% secara tahunan (year on year/YoY).
Hal ini membuat penguatan IHSG sepanjang sesi I semakin bertambah karena faktor tersebut, dan IHSG pada sesi I mampu ditutup menguat sebesar 0,63% pada level 6.218,95.
Memasuki sesi II, penguatan IHSG kian kencang karena investor lokal dan investor asing kompak memburu saham-saham blue chip. Asing hari ini membukukan beli bersih (net buy) mencapai Rp 112,5 miliar di pasar reguler.
Pada pasca penutupan perdagangan, penguatan IHSG kembali bertambah besar karena didorong penguatan pada saham-saham sektor industri dasar, konsumer, Infrastruktur, dan keuangan yang ditutup lebih tinggi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!