Banyak Katalis, IHSG Berpotensi Hijau di Awal Pekan

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
04 November 2019 09:07
Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang justru melaju di zona hijau.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah katalis positif diyakini menjadi tenaga bagi Indeks Harga Saham Gabungan berbalik arah ke zona hijau pada perdagangan awal pekan ini, Senin (4/11/2019).

Pekan lalu, IHSG ditutup dengan posisi melemah 0,34% ke level 6.207,19 Jumat pekan kemarin. Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang justru melaju di zona hijau.

Indeks Shanghai naik 0,99%, indeks Hang Seng menguat 0,72%, dan indeks Kospi bertambah 0,8%. Meski demikian, indeks Nikkei turun 0,33% dan indeks Straits Times melemah 0,01%.

Dalam risetnya, PT Valbury Sekuritas memaparkan, pelaku pasar mencermati, kebijakan The Fed menurunkan suku bunga minggu lalu akan memberikan peluang bagi BI untuk meneruskan pemangkasan suku bunga hingga tahun depan. Tahun ini, The Fed telah menurunkan suku bunga sebanyak tiga kali, sedangkan BI telah empat kali. Sehingga, rupiah akan cenderung stabil kendati yield cenderung menurun.

Dari luar negeri, progres perundingan dagang AS-Cina menjadi pertimbangan investor.

"Diprediksikan IHSG akan bergerak mixed dengan arah konsolidasi pada perdagangan saham pekan inI pada level support 6.191/6.175/6.157 dan resistance 6.226/6.244/6.260," tulis Valbury, Senin (4/11/2019).

Sementara itu, MNC Sekuritas memproyeksikan, ada ruang bagi IHSG berbalik ke zona hijau. Sebelumnya, pada awal November, IHSG ditutup terkoreksi 0,3% ke level 6.207.

"Koreksi IHSG tertahan support pada area 6.170-6.200, dan IHSG berpotensi untuk menguat sejenak," tulis MNC Sekuritas.

Namun, lanjut MNC Sekuritas, masih ada koreksi lanjutan ke area 6.100-6.150 untuk mengakhiri wave [ii].
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular