
Dag DIg Dug The Fed, Wall Street Bergerak Terbatas
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
30 October 2019 18:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak futures indeks bursa saham acuan Wall Street diimplikasi naik terbatas pada pembukaan perdagangan hari ini (30/10/2019) seiring dengan sikap defensif pelaku pasar yang menanti hasil keputusan rapat pengambil kebijakan Bank Sentral AS (Federal Open Market Committee/FOMC) yang rencananya dirilis besok (31/10/2019) dini hari.
Pada pukul 17:54 WIB, kontrak futures Dow Jones dan Nasdaq naik tipis masing-masing 26,72 poin dan 4,24 poin. Sementara kontrak futures S&P 500 cenderung flat dengan kenaikan 0,56 poin.
Merujuk pada situs CME Fedwatch, sehari menjelang rapat dimulai, probabilitas bahwa The Fed akan memangkas federal funds rate sebesar 25 basis poin ke kisaran 1,5-1,75% kini menjadi 97,3%. Dari angka tersebut terlihat bahwa pelaku pasar bertaruh cukup besar bahwa Jerome Powell dan kolega akan kembali memangkas suku bunga acuan pada bulan ini.
Tidak hanya tingkat suku bunga acuan, pelaku pasar juga akan mencermati sinyal-sinyal kebijakan The Fed ke depannya. Apakah akan terus menerapkan kebijakan moneter yang longgar atau akan mulai bersikap hawkish.
Masih dari situs yang sama, seperti analis menaruh harapan bahwa Bank Sentral terkuat di dunia tersebut masih akan bersikap dovish. Pasalnya, tercatat peluang The Fed memangkas suku bunga acuan ke kisaran 1,25-1,5% di akhir tahun sebesar 20,8%.
Di lain pihak, rilis kinerja keuangan beberapa perusahaan raksasa juga cukup bervariatif.
General Electric hari ini membukukan capaian pendapatan dan laba yang mengalahkan ekspektasi pasar. Jumlah laba per saham perusahaan tercatat sebesar US$ 0,15, lebih tinggi dari konsensus Refinitiv senilai US$ 0,11. Total pendapatan tercatat mencapai US$ 23,36 miliar, juga lebih baik konsensus yang ada di US$ 22,93 miliar.
Lalu, Deutshe Bank melaporkan total rugi bersih sebesar EUR 832 juta untuk kuartal kemarin, lebih parah dari estimasi survei Refinitiv yang memperkirakan rugi EUR 778 juta. Akan tetapi, chief financial officer Deutsche Bank James von Moltke mengatakan bahwa hasil ini sejalan dengan proyeksi bank.
"Hasil kami di kuartal ini sepenuhnya sejalan dengan rencana kami. Kami pikir, kami sedang mengeksekusi dengan baik perubahan strategis yang kami umumkan pada musim panas," katanya, seperti dikutip dari CNBC International.
Sementara itu Credit Suisse melaporkan performa laba bersih kuartal III-2019 yang mengalahkan proyeksi analis. Namun, CEO perusahaan, Tidjane Thiam menyampaikan bahwa ke depan ketidakstabilan kondisi geopolitik, terutama terkait hubungan dagang AS-China dan Brexit akan tetap menjadi hambatan utama di akhir tahun.
Pada hari ini investor akan mencermati rilis data penciptaan lapangan kerja non pertanian versi ADP pukul 19:15 WIB. Lalu juga ada pembacaan awal pertumbuhan ekonomi kuartal III-2019 pada pukul 19:30 WIB.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/dwa) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Pada pukul 17:54 WIB, kontrak futures Dow Jones dan Nasdaq naik tipis masing-masing 26,72 poin dan 4,24 poin. Sementara kontrak futures S&P 500 cenderung flat dengan kenaikan 0,56 poin.
Merujuk pada situs CME Fedwatch, sehari menjelang rapat dimulai, probabilitas bahwa The Fed akan memangkas federal funds rate sebesar 25 basis poin ke kisaran 1,5-1,75% kini menjadi 97,3%. Dari angka tersebut terlihat bahwa pelaku pasar bertaruh cukup besar bahwa Jerome Powell dan kolega akan kembali memangkas suku bunga acuan pada bulan ini.
Masih dari situs yang sama, seperti analis menaruh harapan bahwa Bank Sentral terkuat di dunia tersebut masih akan bersikap dovish. Pasalnya, tercatat peluang The Fed memangkas suku bunga acuan ke kisaran 1,25-1,5% di akhir tahun sebesar 20,8%.
Di lain pihak, rilis kinerja keuangan beberapa perusahaan raksasa juga cukup bervariatif.
General Electric hari ini membukukan capaian pendapatan dan laba yang mengalahkan ekspektasi pasar. Jumlah laba per saham perusahaan tercatat sebesar US$ 0,15, lebih tinggi dari konsensus Refinitiv senilai US$ 0,11. Total pendapatan tercatat mencapai US$ 23,36 miliar, juga lebih baik konsensus yang ada di US$ 22,93 miliar.
Lalu, Deutshe Bank melaporkan total rugi bersih sebesar EUR 832 juta untuk kuartal kemarin, lebih parah dari estimasi survei Refinitiv yang memperkirakan rugi EUR 778 juta. Akan tetapi, chief financial officer Deutsche Bank James von Moltke mengatakan bahwa hasil ini sejalan dengan proyeksi bank.
"Hasil kami di kuartal ini sepenuhnya sejalan dengan rencana kami. Kami pikir, kami sedang mengeksekusi dengan baik perubahan strategis yang kami umumkan pada musim panas," katanya, seperti dikutip dari CNBC International.
Sementara itu Credit Suisse melaporkan performa laba bersih kuartal III-2019 yang mengalahkan proyeksi analis. Namun, CEO perusahaan, Tidjane Thiam menyampaikan bahwa ke depan ketidakstabilan kondisi geopolitik, terutama terkait hubungan dagang AS-China dan Brexit akan tetap menjadi hambatan utama di akhir tahun.
Pada hari ini investor akan mencermati rilis data penciptaan lapangan kerja non pertanian versi ADP pukul 19:15 WIB. Lalu juga ada pembacaan awal pertumbuhan ekonomi kuartal III-2019 pada pukul 19:30 WIB.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/dwa) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Most Popular