Asyik Harga Emas Antam Naik Lagi Nih, Cuan Berapa Ya?

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
26 October 2019 13:22
Walaupun naik, tetapi secara point to point harga emas antam turun 1% dalam sepekan terakhir.
Foto: Ilustrasi Karyawan menunjukkan emas batangan yang dijual di Butik Emas, Sarinah, Jakarta Pusat. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam sepekan ini harga emas antam cenderung berfluktuasi mengekor pergerakan harga emas global.

Performa harga emas acuan produksi PT Aneka Tambang Tbk, berada di posisi Rp. 705.000/gram pada Jumat (25/10/2019). Harga emas antam naik Rp. 2.000. Walaupun naik, tetapi secara point to point harga emas antam turun 1% dalam sepekan terakhir.

Pergerakan harga Emas Antam dipengaruhi oleh banyak faktor seperti harga emas global, sentimen global maupun domestik, nlai tukar rupiah, supply and demand, serta faktor lain seperti tingkat inflasi dan suku bunga.


Kalau dilihat-lihat pergerakan harga emas global juga cenderung berfluktuasi. Sejak 10 Oktober, harga emas dunia di pasar spot tampak susah mencapai level psikologis US$ 1.500/troy ons. Harga emas pada perdagangan Jumat menguat ke level US$ 1.504,62/troy ons.

Namun dalam dua hari terakhir ini, harga emas global kembali mencapai level tersebut. Naiknya harga emas global dipicu oleh rilis data ekonomi AS yang buruk membuat pelaku pasar melihat peluang pemangkasan kembali suku bunga acuan oleh bank sentral AS, The Fed.

Departemen Perdagangan AS melaporkan pada pesanan barang tahan lama AS turun 1,1% di bulan September secara month-on-month (MoM). Sementara, pesanan barang tahan lama inti (tak memasukkan sektor transportasi) turun 0,3% MoM.


Penurunan tersebut lebih buruk dari prediksi Forex Factory masing-masing pada 0,5% dan 0,2%.

Selain itu, hubungan AS-China yang kembali terlihat merenggang juga membuat pelaku pasar kembali ragu akan ditandatanganinya kesepakatan dagang antara kedua belah pihak.

Emas sekali lagi mendapat keuntungan dari hal tersebut.

Mengutip Bloomberg yang mendapatkan informasi dari pihak-pihak yang mengetahui masalah tersebut, China berniat untuk meningkatkan pembelian produk agrikultur asal AS senilai US$ 20 miliar dalam waktu satu tahun jika kesepakatan dagang tahap satu dengan AS bisa diteken.



Hal ini jelas berpotensi menimbulkan masalah baru. Pasalnya, AS menyebut bahwa kesepakatan dagang tahap satu dengan China akan memasukkan komitmen dari Beijing untuk menambah pembelian produk agrikultur asal AS senilai US$ 40 miliar hingga US$ 50 miliar per tahun (bukan US$ 20 miliar seperti yang saat ini diberitakan)

Isu tersebut membuat pelaku pasar kembali ke risk averse mode, alias keluar dari aset-aset berisiko dan kembali memindahkannya ke aset safe haven seperti emas.


Berdasarkan data piranti FedWatch milik CME Group, pelaku pasar melihat probabilitas sebesar 93,5% bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan memangkas suku bunga 25 basis poin (bps) menjadi 1,5-1,75% pada 30 Oktober (31 Oktober dini hari WIB). Probabilitas itu bertahan di atas 90% setelah rilis data ekonomi AS yang mengecewakan Kamis lalu.

Naiknya harga emas dunia dua hari terakhir juga turut membawa harga emas antam naik tipis. Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.



Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam juga naik Rp 2.000 per gram hari Jumat menjadi Rp 675.000 per gram dari Rp 673.000 per gram sehari sebelumnya.

Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.


TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg) Next Article Harga Emas Produksi Antam Naik Rp 12.000/gram

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular