
Sah! IHSG Naik 10 Hari Beruntun & Belum akan Berhenti

Jakarta, CNBC Indonesia -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini Kamis (24/10/2019), kembali ditutup melesat dengan kenaikan 81 poin atau 1,3% pada level 6.339. Dengan demikian IHSG telah menguat selama 10 hari berturut-turut.
Pelaku pasar nampak antusias kembali masuk bursa saham dengan membukukan transaksi Rp 10,7 triliun, lebih besar dari transaksi kemarin senilai Rp 9,66 triliun, yang diikuti transaksi beli bersih (net buy) investor asing senilai Rp 870 miliar.
Secara teknikal, penguatan hari ini telah membuat gap down yang terbentuk pada tanggal 13 September lalu telah tertutup. IHSG juga semakin mantap bergerak di atas rata-rata nilainya dalam dua puluh hari terakhir (moving average/MA20) yang menandakan pergerakannya yang sedang bullish.
Tekanan beli terlihat masih masih kuat seiring peningkatan volume transaksi, ada potensi IHSG menatap penguatannya yang ke-11 secara berturut-turut karena ditutup dengan pola lilin putih penuh atau juga dikenal dengan nama white marubozu.
![]() |
Penguatan IHSG hari ini telah terlihat ketika memulai perdagangan dengan penguatan 0,2% karena terimbas bursa global khususnya dari Wall Street Amerika Serikat (AS) yang menguat. Penguatannya terus berlanjut hingga sesi satu ditutup dengan penguatan 0,8% pada level 6.307.
Memasuki sesi kedua, pelaku pasar mulai mengalihkan fokusnya pada rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang akan mengumumkan kebijakan suku bunga acuannya, benar saja pada pukul 14:00 WIB BI menurunkan BI 7 day RR sebanyak 25 basis poin menjadi 5%.
Hasil tersebut sesuai konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari beberapa ekonom yang memperkirakan Gubernur Perry Warjiyo akan menurunkan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5%.
Setelah pengumuman suku bunga tersebut, IHSG semakin melesat hingga berakhir pada level tertingginya karena investor asing berbondong-bondong masuk ke pasar saham dalam negeri dengan mencatatkan net buy.
Hal ini semakin mengurangi nilai jual bersih investor asing di pasar reguler yang sejak awal tahun masih membukukan net sell senilai Rp 17,7 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!